Ketenagakerjaan

Implementasi Kartu Prakerja Berupa Pelatihan dan Sertifikasi

Jumat, 2 Agustus 2019 | 04:15 WIB

Implementasi Kartu Prakerja Berupa Pelatihan dan Sertifikasi

Menaker M Hanif Dhakiri (tengah)

Depok, NU Online
Menteri Ketenagakerjaan, M Hanif Dhakiri, menjelaskan, program Kartu Prakerja akan diimplementasikan dalam bentuk pelatihan dan sertifikasi. Saat ini pemerintah masih terus mematangkan program tersebut. Ditargetkan, Kartu Prakerja dapat berjalan pada tahun 2020.
 
"Nanti untuk yang Kartu Prakerja itu cost-nya termasuk sertifikasi. Jadi Kartu Prakerja itu ada pelatihannya, ada sertifikasinya," kata Menaker Hanif usai menghadiri Pengukuhan Guru Besar Tetap Fakultas MIPA UI di Depok, Rabu (31/7).
 
Menaker menjelaskan, Kartu Prakerja merupakan upaya pemerintah untuk menggenjot investasi SDM, baik melalui pelatihan di BLK pemerintah, LPK swasta, maupun training center industri.
 
"Ini adalah salah satu upaya kita memperkuat investasi SDM secara massif," terangnya.
 
Adapun, target penerima Kartu Pra Kerja adalah angkatan kerja baru, skill shifting untuk angkatan kerja lama, serta pekerja yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
 
Ia menambahkan, dengan adanya investasi SDM yang massif, penerima Kartu Prakerja memiliki akses untuk meningkatkan keterampilan ataupun alih keterampilan. Sehingga, akan membantu penerima Kartu Prakerja untuk masuk pasar kerja, alih profesi, maupun berwirausaha.
 
Saat ini, pemerintah telah mengestimasikan anggaran sekitar Rp10 triliun untuk program Kartu Prakerja tersebut. Target awal program Kartu Prakerja ini dapat menyasar dua juta orang.
 
"Cuma ini masih menunggu keputusan dari Kementerian Keuangan dan Bappenas, yang menjalankan atau menyelenggarakan ini siapa," kata Menaker Hanif. (Red: Kendi Setiawan)