Lingkungan

Cerita Santri Berhasil Padamkan Kebakaran Kebun Karet

Kamis, 26 April 2018 | 23:31 WIB

Cerita Santri Berhasil Padamkan Kebakaran Kebun Karet

Ilustrasi (prokal.co)

Banjar, NU Online
Kalimantan Selatan merupakan salah satu dari tujuh provinsi yang menjadi target restorasi gambut. Seringnya kebakaran hutan di wilayah ini membuat pesantren tidak berdiam diri.

Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Banjar Guru KH Syamsul Bahri Ardi menyatakan pemerintah kabupaten memberikan pelatihan penanggulangan bencana ke beberapa pesantren.

"Saya di pesantren, ada kelompok penanggulangan bencana," katanya saat ditemui NU Online di Kantor PCNU Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Kamis (26/4).

Guru Syamsul menceritakan bahwa pada Ramadhan beberapa tahun lalu, kebun karet di dekat pesantren asuhannya terbakar menjelang shalat tarawih.

Ia langsung membubarkan jamaah shalat sunnah tersebut demi menjaga kemaslahatan lingkungan. Para santri turun memadamkan kebakaran itu.

Beruntung api lekas ditaklukkan. Ia memperkirakan tiga hektar habis dilalap si jago merah. Kalau bukan santri, ia membayangkan kebun itu akan terbakar hingga puluhan atau bahkan ratusan hektar mengingat santri tidak lagi memikirkan kesunnahan tarawih, tetapi menghindarkan mafsadat.

"Kalau di mushalla atau di masjid, karena kebakarannya persis menjelang tarawih itu ada yang lari ada yang tidak sebab mereka masih memikirkan tarawihnya. Lain dengan anak santri. Mereka langsung turun," ujarnya.

Staf Khusus Bupati Banjar Bidang Pendidikan, Keagamaan, Sosial Kemasyarakatan, dan Penanggulangan Bencana itu menyatakan bahwa pesantren memiliki potensi yang cukup besar. Ada 86 pondok pesantren dan 130 lebih madrasah diniyah yang terdapat di Kabupaten Banjar.

Meskipun demikian, pemerintah provinsi dan pusat belum melihat potensi santri untuk mengelola dan meningkatkan ekonomi melalui lahan gambut tersebut, khususnya, dan lingkungan hidup lainnya. (Syakir NF/Fathoni)