Lingkungan

Ini Capaian Restorasi Gambut di Kawasan Papua tahun 2017-2018

Rabu, 8 Mei 2019 | 23:00 WIB

Ini Capaian Restorasi Gambut di Kawasan Papua tahun 2017-2018

BRG sampaikan progres di kawasan Papua

Jakarta, NU Online
Badan Restorasi Gambut (BRG)) merilis hasil capaian tahun 2017-2018 di Provinsi Papua. Badan yang memiliki tugas memercepat pemulihan Gambut di 7 Provinsi di Indonsesia tersebut telah berhasil merubah kawasan Papua menjadi lebih baik termasuk telah memberikan ruang bagi masyarakat dalam mengolah berbagai hal menjadi bahan yang bernilai ekonomi.

Kegiatan itu dilakukan BRG dengan menggelar Diskusi bersama sejumlah awak media di Salah satu Resto di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (8/5). Hadir pada kegiatan itu Kepala BRG, Nazir Foead, Deputi Edukasi, Sosialisasi, Partisipasi dan  Kemitraan, Myrna A Safitri, Bupati Mappi, Papua, Kristosimus Yohanes Agawemu, Kepala Kelompok Kerja Wilayah Papua dan Kalimantan, Rudi Prianto, dan Kepala Sub Kelompok  Keja Informasi dan Kehumasan, Anderi Satya.

Capaian itu antara lain, di Provinsi Papua telah dilaksanakan 11 paket revitalisasi ekononomi pada 1.100 haktare  kawasan gambut, BRG juga telah berhasil menjalankan program Desa Peduli Gambut (DPG), 5 Desa di Kabupaten Mappi dan 3 Desa di Kabupaten Merauke.

Selanjutnya, BRG melakukan pembinaan bagi guru SD kaitannya dengan pendidikan gambut. Lalu, ikut serta masyarakat melakukan edukasi ilmu tentang pangan (seniman pangan) dan paling penting BRG mampu menurunkan bencana asap di Provinsi yang berada di Indonesia Timur itu.

Dari jumlah 172 titik panas pada tahun 2015, turun menjadi 115 titik panas pada tahun 2018 dan dari 37.484 luas kebakaran gambut pada tahun 2015, turun menjadi 1.755 pada tahun 2018. Prestasi itu dilengkapi dengan kemampuan BRG dalam membangun infrastuktur pembasahan gambut dan pemasangan dua alat pemantau tinggi muka air di Kawasan Gambut di Provinsi Papua.

Kepala BRG RI Nazir Foead mengatakan, program BRG yang dilakukan bersama masyarakat Papua yaitu mengelola lahan gambut muda, antara lain di Kabupaten Mappi, Kabupaten Merauke, Kabupaten Boven Digoel, dan Kabupaten Asmat. Upaya itu, kata dia, dilakukan semata untuk membantu merestorasi tanah gambut yang ada di Papua, sehingga tidak memiliki dampak buruk terhadap lingkungan hidup di tanah Papua.

Berbeda dengan kawasan Gambut lain, di Provinsi Papua, lanjut Nazier, fokus pada pemberdayaan ekonomi masyarakat misalnya memberdayakan program pertanian dan perikanan oleh masyarakat yang hidup di sekitaran gambut. "Tentu kita berharap gambut yang masih baik bisa dijaga dengan baik dan taraf hidup masyarakat di Papua bisa juga terbangun dengan sangat baik," kata Nazir Foead kepada awak media.

Ia mengapresiasi Presiden Jokowi telah memberikan perhatian lebih kepada Provinsi Papua. Menurut dia, keputusan itu sudah tepat sebab Papua adalah surganya Indonesia yang harus dijaga dan dirawat oleh masyarakatnya.

Sementara itu, Bupati Mappi, Provinsi Papua, Kristosimus Yohanes Agawemu berterimakasih kepada BRG yang telah memberikan banyak kesempatan untuk mengelola lahan gambut menjadi lahan yang produktif.  Menurut dia, selain masyarakat tersadarkan untuk menjaga lingkungan masyarakat dapat ilmu pengetahuan baru tentang pengelolaan lahan gambut yang bisa dikembangkan menjadi nilai ekonomi sehingga secara perlahan nasib masyarakat Papua bisa lebih baik.

"Terutama soal kondisi dan potensi lokal di Kabupaten Mappi, sehubungan dengan itu beberapa waktu lalu BRG melakukan kegiatan di wilayah kami, sejak 2017, 2018, dan masuk 2019 progres dukungan BRG semakin bertambah," ujarnya.

Ia juga berharap BRG akan tetap dihadirkan pemerintah sebagai lembaga yang bertugas percepatan pemulihan kawasan dan pengembalian fungsi hidrologis gambut akibat kebakaran hutan dan lahan secara khusus, sistemis, terarah, terpadu, serta menyeluruh. (Abdul Rahman Ahdori/Muiz)