Lingkungan

Peringatan Hari Bumi, BRG Ingatkan Pentingnya Menjaga Kesehatan Bumi

Senin, 22 April 2019 | 14:10 WIB

Peringatan Hari Bumi, BRG Ingatkan Pentingnya Menjaga Kesehatan Bumi

source: www.martechadvisor.com

Jakarta, NU Online
Bagi aktivis lingkungan, hari ini Senin (21/4) menjadi hari yang spesial karena bertepatan dengan Hari Bumi International. Hari besar ini biasanya dimanfaatkan para aktivis lingkungan untuk mengampanyekan penjagaan dan pemeliharaan bumi. 

Seperti diketahui, hari bumi adalah hari pengamatan tentang bumi yang dicanangkan setiap tahun pada tanggal 22 April dan diperingati secara internasional. Hari Bumi dirancang untuk meningkatkan kesedaran dan apresiasi terhadap planet yang ditinggali manusia. 

Hari Bumi sendiri pertama kali dicanangkan oleh Senator As, Gaylord Nelson pada tahun 1970. Senator Gaylord Nelson sendiri merupakan seorang pengajar di isu lingkungan hidup. Setelah puluhan tahun berlalu, kini Hari Bumi diperingati di lebih dari 175 negara dan dikoordinasi secara global oleh Jaringan Hari Bumi.

Peringatan hari bumi oleh masyarakat dunia tidak dibarengi dengan komitmen mereka untuk merawat bumi itu sendiri. Hal itu dapat dibuktikan masih banyaknya bencana alam di pelosok dunia disebabkan oleh kerusakan bumi.

Pada kesempatan ini, Deputi Edukasi, Sosialisasi, Partisipasi dan Kemitraan Badan Restorasi Gambut (BRG), Myrna A Safitri mengingatkan masyarakat agar terus memperhatikan bumi terutama lahan gambut. Ia menjelaskan, usaha usaha manusia di dunia dapat dilakukan dengan melakukan restorasi. 

“Upaya restorasi adalah mengembalikan ekosistem gambut pada fitrahnya sebagai lahan basah. Juga menjaga keseimbangan air di dalamnya. Ini sejalan dengan perintah agama Islam untuk berbuat baik dan adil terhadap alam,” kata Myrna saat dihubungi NU Online, Senin (22/4) sore.

Myrna merinci, penyebab munculnya berbagai bencana alam salah satunya adalah ketidakramahan manusia terhadap alam itu sendiri. Misalnya telah dilakukan eksploitasi berlebihan yang membuat daya dukung bumi semakin berkurang.

“Dampaknya adalah berbagai bencana lingkungan seperti banjir, kekeringan, longsor, kebakaran. Dampak lain juga ada seperti kesehatan dan kerugian ekonomi,” tuturnya. 

Pada momentum yang spesial kali ini, ia berharap ada kesadaran yang tinggi dari diri manusia untuk menjaga lingkungan dan bumi yang mulai disepelekan masyarakat. Menurut dia, komitmen itu bukan untuk kita semata melainkan untuk anak cucu kita puluhan tahun mendatang.“Jaga dan rawat bumi dengan tanggung jawab pada generasi kini dan akan datang,” ucapnya (Abdul Rahman Ahdori/Ahmad Rozali)