Nasional

6 Faktor yang Mendorong Umat Islam Memilih Umrah di Bulan Ramadhan

Senin, 20 Maret 2023 | 15:30 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Komnas Haji dan Umrah Mustolih Siradj meminta pemerintah meningkatkan pengawasan terhadap seluruh proses penyelenggaraan umrah selama bulan Ramadhan. Ia melihat bahwa menjelang bulan suci Ramadhan tampak terjadi peningkatan jamaah umrah.

 

“Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Bandara Soekarno Hatta Jakarta yang mencatat peningkatan data perlintasan hingga 15 persen dibanding bulan biasa,”  jabar Mustolih Siradj dalam keterangannya kepada NU Online, Senin (20/3/2023).

 

“Angka tersebut diperkirakan akan terus meningkat sampai dengan akhir Ramadhan hingga awal bulan Syawal yang bisa sampai 25 persen. Sampai dengan saat ini data jemaah umrah sudah mencapai kurang lebih 800 ribu orang,” imbuh dia.

 

Menurut Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta tersebut, terdapat beberapa faktor yang mendorong jamaah umrah begitu antusias berziarah ke tanah suci pada bulan Ramadhan.

 

Pertama, penundaan umrah di masa pendemi Covid-19 selama dua tahun membuat masyarakat Muslim sangat bersemangat dan antusias kembali berkunjung ke tanah suci.

 

Kedua, umrah pada bulan Ramadhan dianggap memiliki nilai keutamaan dan kemuliaan tersendiri di banding bulan-bulan lainnya.

 

Ketiga, umrah saat ini bukan semata ibadah, tapi sudah menjadi gaya hidup di kalangan umat Islam sehingga bisa dikemas dengan berbagai kegiatan wisata lainnya.

 

“Keempat, relaksasi berbagai prokes pasca melandainya pandemi Covid-19 di tanah air dan di negara tujuan menyediakan berbagai kemudahan pengurusan umrah termasuk adanya digitalisasi beberapa sektor penting,” papar Mustholih.

 

Kelima, kebijakan Arab Saudi memperpanjang visa dari 30 hari menjadi 90 hari memiliki daya tarik tersediri, sehingga visa umrah bisa digunakan untuk kunjungan non umrah di luar haramain, dua kota suci Mekkah dan Madinah.

 

Keenam, antrean haji regular yang sudah sangat panjang, demikian juga haji khusus karena kuota terbatas. Hal ini menyebabkan umrah menjadi alternatif. Umrah juga sering disebut sebagai haji kecil, tanpa wukuf di Arafah dan jumrah di Mina.

 

Pengawasan umrah di musim Ramadhan

Mustolih juga meminta pemerintah meningkatkan pengawasan terhadap seluruh proses penyelenggaraan umrah selama bulan Ramadhan. Ia melihat bahwa menjelang bulan suci Ramadhan tampak terjadi peningkatan jamaah umrah.

 

“Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Agama (Kemenag) selaku leading sector, perlu meningkatkan pengawasan terhadap seluruh proses penyelenggaraan umrah,” kata Mustolih.

 

Pengawasan ini menjadi penting, utamanya kepada travel yang telah mengantongi izin resmi sebagai penyelenggara umrah atau PPIU (Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah) memastikan PPIU berkomitmen memberikan layanan dengan baik.

 

“Sebab, umrah murni diselenggarakan oleh pihak swasta yang langsung berhubungan dengan dan jamaah selaku konsumen (buissnes to customer). Negara harus hadir untuk memastikan hak-hak jamaah dilaksanakan PPIU sehingga umrah berjalan dengan baik,” tutupnya.

 

Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Aiz Luthfi