Nasional
AGH Sanusi Baco: Nilai Jangan Bergeser Karena Zaman
NU Online · Senin, 27 Maret 2017 | 00:05 WIB
AGH Sanusi Baco (tengah) terima silaturahim GP Ansor
Makassar, NU Online
Anre Gurutta Haji (AGH) Sanusi Baco menegaskan, nilai tetap nilai, tidak akan pernah bergeser, yang berubah hanyalah pola pikir manusia karena perkembangan zaman.
"Contohnya kita punya bayi. Hingga usia dua tahun, maka akan diberi air susu ibu (ASI). Kalau diberi ASI, ya dipanggil ibunya juga nurut karena ada kedekatan emosional," paparnya di kediamannya, di Makassar, Ahad (26/3) saat menerima tamu dari Pimpinan Pusat GP Ansor yaitu KH Abdul Ghofur Maimoen, Kasatkornas Banser H Alfa Isnaeni didampingi jajaran Satkornas, Kasat Provost H Imam Kusnin, Asinfokom Gatot Arifianto dan Ikhwan Nasai serta Ketua PW GP Ansor Sulawesi Selatan M Tonang.
Kondisi demikian, kata dia, tentu berbeda dengan anak yang biasa diberi susu hewani. Contoh lain, anak yang minta gendong tentu akan digendong orang tuanya. Tapi sekarang tidak lagi. Banyak orang tua justru memercayakan pelukan hangat dan kasih sayang dengan kereta dorong.
Menurut AGH Sanusi yang dilahirkan di Maros, 4 April 1937 itu pula, nilai-nilai sebagai kunci peradaban, seharusnya tidak digeser karena kemajuan zaman.
H Alfa berharap AGH Sanusi Baco berkenan hadir memberikan pengetahuan kepada sahabat-sahabat yang mengikuti Kursus Banser Pimpinan (Susbanpim) IV, di aula Balai Latihan Kerja Indonesia (BLKI), mulai 23 hingga 29 Maret 2017.
"Paradigma Banser sekarang bergeser, jika dulu identik dengan pengamanan, sekarang tidak lagi. Ada penambahan satuan-satuan yang mengurusi bencana, kebakaran dan lain-lain. Kualitas Banser hari ini kita tingkatkan, sehingga perlu mendapat tambahan ilmu dari Anre Gurutta," ujar Kasatkornas.(Agus MU/Abdullah Alawi)
Anre Gurutta Haji (AGH) Sanusi Baco menegaskan, nilai tetap nilai, tidak akan pernah bergeser, yang berubah hanyalah pola pikir manusia karena perkembangan zaman.
"Contohnya kita punya bayi. Hingga usia dua tahun, maka akan diberi air susu ibu (ASI). Kalau diberi ASI, ya dipanggil ibunya juga nurut karena ada kedekatan emosional," paparnya di kediamannya, di Makassar, Ahad (26/3) saat menerima tamu dari Pimpinan Pusat GP Ansor yaitu KH Abdul Ghofur Maimoen, Kasatkornas Banser H Alfa Isnaeni didampingi jajaran Satkornas, Kasat Provost H Imam Kusnin, Asinfokom Gatot Arifianto dan Ikhwan Nasai serta Ketua PW GP Ansor Sulawesi Selatan M Tonang.
Kondisi demikian, kata dia, tentu berbeda dengan anak yang biasa diberi susu hewani. Contoh lain, anak yang minta gendong tentu akan digendong orang tuanya. Tapi sekarang tidak lagi. Banyak orang tua justru memercayakan pelukan hangat dan kasih sayang dengan kereta dorong.
Menurut AGH Sanusi yang dilahirkan di Maros, 4 April 1937 itu pula, nilai-nilai sebagai kunci peradaban, seharusnya tidak digeser karena kemajuan zaman.
H Alfa berharap AGH Sanusi Baco berkenan hadir memberikan pengetahuan kepada sahabat-sahabat yang mengikuti Kursus Banser Pimpinan (Susbanpim) IV, di aula Balai Latihan Kerja Indonesia (BLKI), mulai 23 hingga 29 Maret 2017.
"Paradigma Banser sekarang bergeser, jika dulu identik dengan pengamanan, sekarang tidak lagi. Ada penambahan satuan-satuan yang mengurusi bencana, kebakaran dan lain-lain. Kualitas Banser hari ini kita tingkatkan, sehingga perlu mendapat tambahan ilmu dari Anre Gurutta," ujar Kasatkornas.(Agus MU/Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
2
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
3
PBNU Buka Suara Atas Tudingan Terima Aliran Dana dari Perusahaan Tambang di Raja Ampat
4
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
5
Israel Serang Militer dan Nuklir Iran, Ketum PBNU: Ada Kegagalan Sistem Tata Internasional
6
Presiden Pezeshkian: Iran akan Membuat Israel Menyesali Kebodohannya
Terkini
Lihat Semua
