Nasional

Alissa Wahid Tegaskan NU Jadi Tulang Punggung Demokrasi Indonesia

Senin, 2 September 2024 | 09:00 WIB

Alissa Wahid Tegaskan NU Jadi Tulang Punggung Demokrasi Indonesia

Ketua PBNU, Hj Alissa Wahid saat mengisi acara Kongkow bareng Gusdurian: Gus Dur, NU, dan Demokrasi di Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta, Sabtu (31/9/2024). (Foto: dok. Gusdurian/Jaggad)

Sleman, NU Online

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Hj Alissa Qotrunnada Wahid, menegaskan pentingnya peran Nahdlatul Ulama (NU) dalam menjaga demokrasi di Indonesia karena NU selama ini menjadi tulang punggung proses demokrasi.

 

Alissa mengungkapkan bahwa sejak awal pendiriannya, NU telah mengusung semangat demokrasi. Hal ini tercermin dari proses musyawarah para ulama dalam mendirikan perkumpulan tersebut.


"Kalau kita melihat proses berdirinya NU, itu adalah proses yang sangat demokratis. Karena NU itu hasil musyawarah para ulama. NU ini didirikan oleh ulama-ulama yang berkumpul untuk memikirkan nasib umat Islam di Indonesia, bahkan saat itu terkait kebijakan Raja Saud yang baru didirikan," ujar Alissa dalam Kongkow bareng Gusdurian: Gus Dur, NU, dan Demokrasi, di Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta, Sabtu (31/9/2024).


Alissa menekankan bahwa NU lahir dari semangat musyawarah dan kebersamaan dalam memperjuangkan Islam, yang kemudian diwujudkan dalam bentuk perkumpulan yang dikenal sebagai Nahdlatul Ulama.


"Para ulama duduk bersama, bermusyawarah memperjuangkan Islam, dan akhirnya memutuskan untuk bersama-sama mendirikan NU. Itulah mengapa namanya Nahdlatul Ulama, kebangkitan ulama. Dari sejak awal, NU sudah membawa semangat demokrasi," paparnya.


Semangat musyawarah yang menjadi dasar berdirinya NU, menurut Alissa, adalah esensi dari demokrasi itu sendiri. "Ini lah yang oleh Gus Dur dipegang erat dan dijaga betul agar NU menjaga semangat musyawarah, syura-nya itu. Itulah aslinya demokrasi, menentukan langkah-langkah bersama untuk kemaslahatan bersama," jelasnya.


Lebih lanjut, Alissa menegaskan bahwa NU terus menjaga demokrasi di Indonesia karena dalam tubuh NU sendiri terdapat nilai-nilai demokrasi yang kuat. "Kenapa NU menjaga demokrasi di Indonesia? Karena di dalam NU ada demokrasi, dan demokrasi itu dipandang sebagai jalan atau strategi terbaik untuk menjaga bangsa Indonesia," ujarnya.


Alissa juga mengingatkan para seluruh lapisan masyarakat bahwa mereka memiliki peran penting dalam menjaga keutuhan bangsa.


"Kita semua beruntung karena kita berada di Nahdlatul Ulama. Kita semua beruntung karena Nahdlatul Ulama menjadi tulang punggung Indonesia. Maka agar bangsa Indonesia beruntung, kita-kita yang lebih beruntung ini harus mengambil peran untuk berkhidmat kepada Indonesia. Gus Dur sudah meneladankan, saatnya kita melanjutkan," tutupnya.