Bekerja dan Belajar dari Rumah, Muslimat NU Ajak Beri Perhatian Lebih kepada Anak
NU Online · Senin, 6 April 2020 | 10:00 WIB
Pemerintah Indonesia jauh-jauh hari sudah meresponsnya dengan mengeluarkan berbagai edaran, seperti pegawai supaya bekerja dari rumah (WFH) dan siswa belajar dari rumah.
Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama menyatakan bahwa hikmah yang dapat diambil dari kebijakan bekerja dan belajar dari rumah adalah orang tua dapat memberikan perhatian lebih kepada anak-anaknya.
"Hikmahnya adalah yang biasanya perhatian orang tua kepada pekerjaan full, sehingga kadang-kadang lupa dengan pengasuhan, anak kadang diserahkan hanya ke sekolah dan pengasuh yang ada di rumah," kata Sekretaris Bidang Pendidikan dan Pelatihan PP Muslimat NU Zahrotin Nihayah NU Online, Senin (6/3) melalui sambungan telepon.
"Nah, dengan adanya orang tua WFH terus anak-anak sekolah dari rumah, ini memberikan kesempatan dan seluas-luasnya dan sebaik-baiknya untuk orang tua bisa mendampingi anaknya," tambah Nihayah.
Dekan Fakultas Psikologi UIN Syatif Hidayatullah Jakarta itu menyatakan, dengan orang tua bekerja dari rumah, maka orang tua mampu merasakan bagaimana mendampingi proses belajar mengajar anaknya.
"Paling tidak ini hikmah yang bisa diambil adalah para orang tua itu bisa mendampingi putra-putrinya dalam proses belajar mengajar itu dengan sebaik-baiknya dan sebenar-benarnya dan juga bisa merasakan 'oh ternyata sulit ya jadi guru, oh ternyata gak segampang yang saya hanya bayar sekolah sebulan sekian itu sudah nitip pasrah bongkokan kepada guru. Jadi ornag tua juga lebih memiliki kepedulian," ucapnya.
Pewarta: Husni Sahal
Editor: Abdullah Alawi
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Akhir Safar, Songsong Datangnya Maulid
2
Gaji dan Tunjangan yang Terlalu Besar Jadi Sorotan, Ketua DPR: Tolong Awasi Kinerja Kami
3
KPK Tetapkan Wamenaker Immanuel Ebenezer dan 10 Orang Lain sebagai Tersangka Dugaan Pemerasan Sertifikat K3
4
LF PBNU Rilis Data Hilal Jelang Rabiul Awal 1447 H
5
Prabowo Minta Proses Hukum Berjalan Sepenuhnya untuk Wamenaker yang Kena OTT KPK
6
Pemerintah Berencana Tambah Utang Rp781,9 Triliun, tapi Abaikan Efisiensi Anggaran
Terkini
Lihat Semua