Cacar Monyet Jadi Darurat Kesehatan Global, Masyarakat Diimbau untuk Waspada
NU Online · Rabu, 27 Juli 2022 | 11:15 WIB
Syifa Arrahmah
Penulis
Jakarta, NU Online
Cacar monyet atau monkeypox ditetapkan sebagai public health emergency international concern atau keadaan darurat kesehatan global oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Hal ini lantaran penyakit tersebut telah menyebar di seluruh dunia setidaknya di 70 negara.
Status darurat diumumkan untuk meningkatkan kewaspadaan publik terkait penyakit menular ini. Di antaranya dengan disiplin menerapakan protokol kesehatan, mencuci tangan, dan hindari kontak dengan orang yang bergejala.
“Menerapkan protol kesehatan dan menghindari kontak secara lansung dengan penderita Monkeypox,” imbau Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu dilansir dari situs web resmi Kementerian Kesehatan, Rabu (27/7/22).
Penyakit langka yang disebabkan oleh infeksi virus cacar monyet ini pertama kali dilaporkan WHO per tanggal 21 Mei 2022. Kasusnya baru muncul di beberapa negara non endemis, antara lain Australia, Belgia, Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Belanda, Portugal, Spanyol, Swedia, Inggris dan Amerika.
Sejauh ini, kasus cacar monyet belum ditemukan di tanah air. Meski begitu, pemerintah tetap membuat langkah pencegahan serta penanggulangan terbaik.
Melansir laman resmi Unit Pelayanan Kesehatan Kemenkes, berikut ini adalah beberapa upaya yang saat ini tengah diberlakukan oleh pemerintah dalam mengantisipasi penyebaran cacar monyet di Indonesia.
Pertama, memperbarui situasi dan frekuensi question (FAQ) terkait cacar monyet yang dapat diunduh melalui tautan berikut ini.
Kedua, mengeluarkan Surat Edaran NOMOR: HK.02.02/C/2752/2022 Tentang Kewaspadaan Terhadap Penyakit Monkeypox di Negara non Endemis
Ketiga, melakukan revisi pedoman pencegahan dan pengendalian cacar monyet untuk menyesuaikan situasi dan informasi baru dari WHO.
Selain itu, Maxi juga mengatakan, pemerintah juga melakukan upaya pencegahan lain seperti deteksi dini di bandara yang menjadi gerbang utama masuk para turis.
“Deteksi dini di bandara dilakukan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) terutama Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) dari Negara yang sudah ada kasus cacar monyetnya,” katanya.
Deteksi dini dilakukan dengan mengecek suhu, screening gejala-gejala cacar monyet, khususnya pada kulit kemerahan, bintik-bintik merah, dan lainnya yang mudah dikenali lewat muka atau bagian telapak tangan.
Pewarta: Syifa Arrahmah
Editor: Syakir NF
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua