Nasional

Ditunjuk Jadi Menteri Agama, Gus Yaqut: Innalillahi...

Selasa, 22 Desember 2020 | 16:30 WIB

Ditunjuk Jadi Menteri Agama, Gus Yaqut: Innalillahi...

Gus Yaqut (nomor dua dari kanan) saat diperkenalkan Presiden Jokowi di Istana Negara. (Foto: Akun Facebook Presiden Joko Widodo)

Jakarta, NU Online
Innalillahi wa Inna ilaihi Rajiun. Inilah kalimat pertama yang diungkapkan H Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) saat memberi keterangan pers setelah ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Menteri Agama RI menggantikan Fachrul Razi.


Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor ini menyatakan, ia sangat kaget ketika kali pertama mendapatkan berita untuk menerima amanah membantu Presiden sebagai Menteri Agama. “Karena dalam mimpi yang paling liar saya tidak pernah membayangkan menjadi Menteri Agama,” ungkapnya di Istana Merdeka Jakarta, Selasa (22/12).


Namun, tugas dan amanah yang telah diserahkan kepadanya memunculkan tekad untuk mewakafkan hidup dan apa yang dimilikinya untuk bangsa dan negara. “Saya akan melakukan yang paling baik untuk bangsa dan negara ini,” tegas Gus Yaqut.


Sebelumnya, Gus Yaqut ditunjuk Presiden Jokowi dan diperkenalkan ke publik pada pengumuman reshuffle kabinet di tempat dan waktu yang sama. Presiden Jokowi didampingi oleh Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin saat mengumumkan reshuffle enam menteri kabinetnya. 


“Yang keempat adalah Bapak Yaqut Cholil Qoumas. Dia adalah tokoh Muslim, Ketua GP Ansor dan akan kita berikan tanggung jawab sebagai Menteri Agama,” ungkap Presiden saat mengumumkan pergantian Menteri Agama.


Foto: GUs Yaqut (Istimewa)


Gus Yaqut merupakan salah satu dari enam menteri baru, yakni Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial, Sandiaga Uno (Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif), Budi Gunadi Sadikin (Menteri Kesehatan), Sakti Wahyu Trenggono (Menteri Kelautan dan Perikanan), dan Muhammad Lutfi (Menteri Perdagangan).


Dalam pidato pertamanya, Gus Yaqut mengungkapkan tiga hal pertama yang akan dilakukannya setelah menjadi Menag. Pertama, memastikan agama sebagai inspirasi bukan aspirasi. Agama jangan sampai digunakan sebagai alat politik untuk menentang pemerintah atau merebut kekuasaan. 


“Agama biar menjadi inspirasi dan membawa kebaikan dan perdamaian,” jelas adik kandung Katib Aam Syuriyah PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) ini.


Selanjutnya, Gus Yaqut akan lebih menguatkan persaudaraan dalam tiga kerangka ukhuwah, yakni ukhuwwah islamiyah (persaudaraan sesama muslim), ukhuwwah wathaniyah (Persaudaraan sesama bangsa Indonesia), dan ukhuwwah basyariyah (persaudaraan sesama umat manusia). 


Gus Yaqut juga menegaskan akan meningkatkan kualitas pendidikan keagamaan di lingkungan Kementerian Agama termasuk di dalamnya pondok pesantren.


Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Musthofa Asrori