Nasional

Fahcrul Razi Singgung Pembubaran FPI, Stafsus Menag Tegaskan Mandat Tata Kelola Kemenag oleh Gus Yaqut

Senin, 4 Desember 2023 | 10:00 WIB

Fahcrul Razi Singgung Pembubaran FPI, Stafsus Menag Tegaskan Mandat Tata Kelola Kemenag oleh Gus Yaqut

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam sebuah konferensi pers. (Foto: dok. Kemenag)

Jakarta, NU Online

Staf Khusus Menteri Agama bidang Media dan Komunikasi Publik, Wibowo Prasetyo menegaskan bahwa Presiden Joko Widodo melantik Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut pada 22 Desember 2020 lalu menggantikan Jenderal (Purn) Fachrul Razi karena mendapat mandat untuk memperbaiki tata kelola Kementerian Agama RI.


"Dilantik sebagai Menteri Agama, Gus Yaqut mendapat mandat untuk melanjutkan agenda reformasi birokrasi guna memperbaiki tata kelola Kementerian Agama," tegas Wibowo di Jakarta, Senin (4/12/2023).


Wibowo mengatakan, Kemenag adalah kementerian dengan satuan kerja (satker) terbesar, lebih 4.000 satker. Untuk itu, dibutuhkan kepemimpinan yang segar, tangkas, dan bisa bergerak cepat. Apalagi, perbaikan tata kelola kementerian ini membutuhkan langkah-langkah akselerasi terukur.


"Gus Yaqut sejak awal berusaha mengubah Kemenag yang terkesan old style menjadi tampil lebih segar dan muda. Sejumlah program prioritas digulirkan, salah satunya transformasi digital," ujarnya.


Melalui proses transformasi digital, koneksi jaringan internet yang menjadi basis layanan Kemenag kini sudah menjangkau hingga tingkat KUA Kecamatan dan 24 MAN Insan Cendekia. Institusi ini juga telah mengembangkan Satu Data Kementerian Agama. Untuk memudahkan akses publik, disiapkan juga call center dan WA center 'Salam Kemenag'.


"Kemenag juga telah merilis aplikasi Pusaka Kementerian Agama. Aplikasi SuperApps Pusaka yang mengintegrasikan berbagai layanan keagamaan, termasuk bagi sahabat disabilitas," sebut Wibowo.


"Alhamdulillah, program Gus Yaqut dirasakan manfaatnya oleh umat. Inovasi terus dilakukan dan itu berbuah apresiasi," sambung dia.


Perkuat ukhuwah

Tugas lain yang diemban Gus Yaqut, kata Wibowo, adalah menguatkan moderasi beragama. Sejak awal menjabat, Gus Yaqut berkomitmen menjadikan agama sebagai inspirasi, bukan menyalahgunakannya sebagai aspirasi politik praktis. Beragam tindakan yang diskriminatif juga harus dihindari.


Gus Yqut sering mengutip pesan Sayidina Ali bahwa mereka yang bukan saudaramu dalam iman adalah saudaramu dalam kemanusiaan. "Toleransi tingkat tinggi ini harus diberikan teladan dari Kementerian Agama. Dan itu menjadi konsen Gus Yaqut," tegas Wibowo.


"Gus Yaqut tidak ingin dari Kementerian Agama justru muncul sikap atau cara diskriminatif antara satu agama dengan yang lain," imbuhnya.


Untuk itu, Gus Yaqut juga mendapat tugas untuk meningkatkan ukhuwah atau persaudaraan, baik ukhuwah islamiyah (persaudaraan sesama umat Islam), ukhuwah wathaniyah (persaudaraan sesama warga bangsa), maupun ukhuwah basyariah (persaudaraan sesama manusia).


"Kenapa ukhuwah islamiyah? Karena mayoritas penduduk Indonesia adalah pemeluk Islam. Maka negara ini akan damai dan tenteram jika sesama muslim memiliki ukhuwah atau persatuan di antara mereka," ujarnya.


Sementara ukhuwah wathaniyah, ujar dia, mesti dibangkitkan lagi karena kemerdekaan Indonesia diraih atas perjuangan semua umat beragama, baik Muslim, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Konghucu, dan lainnya. 


Tugas yang tak kalah penting adalah meningkatkan ukhuwah basyariyah atau persatuan sesama umat manusia. Di sinilah pentingnya menjadikan agama sebagai inspirasi bagi kerukunan dan perdamaian.


Pembubaran FPI?

Disinggung soal pernyataan Fachrul Razi yang mengaitkan pemberhentian dirinya sebagai Menag dan pembubaran FPI, Wibowo menegaskan bahwa itu tidak ada hubungannya dengan pelantikan Gus Yqut. Menurutnya, penggantian kabinet sepenuhnya menjadi hak prerogratif Presiden. 


“Setahu saya, pesan yang disampaikan presiden saat melantik Gus Yaqut adalah agar melakukan percepatan reformasi birokrasi, serta menguatkan persaudaraan seluruh elemen bangsa,” sebutnya.


Seperti diketahui, pemerintah membubarkan FPI pada 30 Desember 2020 melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang Larangan Kegiatan Penggunaan Simbol dan Atribut serta Penghentian Kegiatan FPI.


Sebelumnya, beredar potongan rekaman video pengakuan Fachrul Razi di media sosial yang menceritakan proses di-reshuffle Jokowi pada akhir 2020 silam. Dia mengatakan awalnya ada rapat kabinet dengan topik pembubaran FPI seminggu sebelum dirinya di-reshuffle dari jabatan Menteri Agama.


"Pada saat seminggu sebelum saya reshuffle, ada rapat kabinet topiknya itu pembubaran FPI. Saya tentu saja hadir," ucap Fachrul dalam video tersebut.


Fachrul menilai semua menteri dalam rapat kabinet tersebut bersepakat untuk membubarkan FPI. Namun hanya dirinya satu-satunya menteri yang menolak pembubaran FPI.


"Pada saat rapat, semua menteri dan kepala badan dan lembaga tidak ada satu pun yang ngomong lain kecuali bubarkan. Hanya saya satu-satunya yang sampaikan itu (penolakan pembubaran FPI)," kata Fachrul Razi.


Dia menjelaskan FPI dibubarkan setelah dirinya di-reshuffle. Ia mengaku senang FPI dibubarkan bukan pada saat dirinya menjabat sebagai Menteri Agama.


"Dan saya senang FPI dibubarkan bukan saat saya jadi Menteri Agama. Saya garis bawahi saya bukan pernah pengajian dengan FPI, ketemu Habib Rizieq pun enggak pernah, tapi saya punya prinsip dan idealisme seperti ini," kata dia.