Nasional

Gelar Rakernas, LAZISNU Bertransformasi di Era Digital dan Siap Jadi Filantropi Islam Terkemuka

Jumat, 6 September 2024 | 16:00 WIB

Gelar Rakernas, LAZISNU Bertransformasi di Era Digital dan Siap Jadi Filantropi Islam Terkemuka

Ketua LAZISNU PBNU, Habib Ali Hasan Al Bahar saat memberikan sambutan pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) LAZISNU PBNU di Hotel Lumire, Jakarta Pusat, Jumat (6/9/2024). (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online

Perkembangan era digital menjadi tantangan bagi Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LAZISNU PBNU) untuk mengembangkan penghimpunan dan pengelolaan zakat agar lebih modern lagi.

 

Ketua LAZISNU PBNU, Habib Ali Hasan Al Bahar menyampaikan bahwa LAZISNU saat ini berusia 19 tahun dan memiliki cita-cita besar menjadi filantropi Islam terkemuka karena memiliki jaringan berjumlah 248 terdiri dari 207 kabupaten dan kota, 26 provinsi, dan 15 negara.


Dia menyampaikan sejak 2023 sampai dengan 2024 LAZISNU telah menghimpun zakat sebesar 2,342T dan telah mendistribusikan sebesar 2,327T dalam betuk lima program yaitu NU Care Cerdas, NU Care Sehat, NU Care Berdaya, NU Care Hijau, dan NU Care Damai Dakwah.


“LAZISNU juga mendapatkan penghargaan sebagai LAZ nasional dengan pengumpulan terbaik Basarnas Award tahun 2023, penghargaan ini tercipta dari kerja sama semua pihak termasuk amil LAZISNU, muzakki LAZISNU, munfiq LAZISNU, mitra LAZISNU, dan mustahiq LAZISNU,” ujar Habib Ali pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) LAZISNU PBNU dengan tema Unlocking The Potential Of Amil Zakat In The Digital Era di Hotel Lumire, Jakarta Pusat, Jumat (6/9/2024).


Dengan penobatan Indonesia sebagai negara dermawan terbaik dunia pada tahun 2024, LAZISNU memiliki komitmen sebagai lembaga amal zakat yang aman syari', aman regulasi, dan aman NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).

 

“Kami (LAZISNU) selalu berkomitmen menjaga mutu lembaga, kami menyebutkan MANTAP sebagai Moderen, Akuntabel, Transparan, Amanah, Profesional) demi menjaga kepercayaan dermawan dari Indonesia dan luar negeri,” katanya.


Kegiatan Rakernas LAZISNU dihadiri oleh perwakilan cabang dari berbagai daerah di Indonesia dan beberapa cabang di luar negeri yang akan menyusun program-program penting untuk mengoptimalkan ZIS sebagai solusi pengentasan kemiskinan, pemberdayaan ekonomi masyarakat, dan penangan masalah sosial dan kemanusiaan guna memperbaiki kesejahteraan umat.


Habib Ali menambahkan bahwa kegiatan Rakernas menjadi langkah strategis untuk mewujudkan visi misi PBNU melalui transformasi digital dengan harapan dapat mempercepat, memudahkan, dan meningkatkan transparansi dan memperluas jangkauan program sehingga dapat berdampak secara luas.


“Kami (LAZISNU) telah memanfaatkan metode penggalangan dana maupun pendistribusian secara digital melalui website NU Care-LAZISNU, berbagai mitra perbankan, dan platfrom e-commers,” ujar Ketua LAZISNU PBNU.


Sehingga, LAZISNU memiliki komitmen untuk selalu berkolaborasi, strategis, perencanaan, dan pengembangan program yang terintegrasi secara digital dengan harapan dapat berdampak secara luas baik di Indonesia maupun di luar negeri.