GP Ansor Luncurkan Pusat Belajar Tiongkok dan Ekosistem Game Positif, Terapkan di 5 Kota
NU Online · Senin, 17 Februari 2025 | 09:00 WIB
Jakarta, NU Online
Gerakan Pemuda (GP) Ansor resmi meluncurkan Chinese Learning Center dan Positif Game Ecosystem dalam Festival Imlek Asian Chinese Youth Association yang berlangsung di Petak 6 Chandra Glodok, Jakarta Barat, Sabtu lalu.
Peluncuran dua program strategis itu ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara GP Ansor dan Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI), dengan dukungan dari Ansor University dan Lokapala Moba.
Ketua Umum GP Ansor, Addin Jauharudin, menegaskan bahwa kerja sama ini mencerminkan semangat pemuda lintas latar belakang yang berkolaborasi dalam bidang budaya.
“Kerja sama yang dimotori oleh pemuda dari beragam latar belakang ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat budaya dan identitas Indonesia. Salah satunya melalui aktivasi game dengan karakter tokoh dan kepahlawanan Nusantara,” ujar Addin.
Program Chinese Learning Center dan Positif Game Ecosystem akan diterapkan di lima kota besar di Indonesia, yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Bali, dan Surabaya, di bawah naungan Ansor Hub sebelum dikembangkan lebih luas ke seluruh Indonesia.
Addin juga menekankan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari implementasi BISA, yang merupakan salah satu pilar program kerja GP Ansor.
Dengan tema Endless Wealth, Everlasting Culture, Addin menegaskan bahwa peran pemuda sangat krusial dalam menjaga identitas Indonesia di kancah internasional.
“Momentum ini adalah panggilan bagi seluruh komponen bangsa untuk bersatu dan bersinergi. Ansor siap menjadi jembatan untuk persatuan, membangun kekuatan bersama demi Indonesia yang lebih maju,” lanjutnya.
Addin mengibaratkan pemuda sebagai akar yang menopang pohon besar bernama Indonesia. “Makin beragam akarnya, semakin kuat pula pohon itu menghadapi berbagai badai,” pungkasnya.
Festival Imlek Asian Chinese Youth Association ini melibatkan 10 organisasi Tionghoa yang berkolaborasi dengan GP Ansor. Acara ini juga dihadiri oleh Wakil Menteri Pariwisata RI, Ni Luh Enik Ermawati, serta dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan budaya, seperti festival barongsai, tarian tradisional, firedance, hingga festival kuliner.
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
3
Gus Yahya Dorong Kiai Muda dan Alumni Pesantren Aktif di Organisasi NU
4
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Perusahaan Swasta, dan Organisasi yang Dibiayai Negara
5
Pemerintah Perlu Beri Perhatian Serius pada Sekolah Nonformal, Wadah Pendidikan Kaum Marginal
6
KH Kafabihi Mahrus: Tujuan Didirikannya Pesantren agar Masyarakat dan Negara Jadi Baik
Terkini
Lihat Semua