Nasional 1 ABAD NU

Gus Yahya: Tradisi, Fondasi Bangunan Masyarakat Masa Depan

Selasa, 10 Januari 2023 | 14:00 WIB

Gus Yahya: Tradisi, Fondasi Bangunan Masyarakat Masa Depan

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya). (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online 
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar Festival Tradisi Islam Nusantara di Stadion Diponegoro, Banyuwangi, Jawa Timur pada Senin (9/1/2023).

 

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menjelaskan bahwa penyelenggaraan Festival Tradisi Islam Nusantara (FTIN) ini dilakukan karena tradisi merupakan pondasi penting dalam perjalanan sejarah manusia untuk menghadapi masa depan yang lebih baik.

 

“Kita menyelenggarakan festival karena tradisi di mana-mana sepanjang sejarah umat manusia selalu menjadi pondasi penting bagi bangunan masyarakat masa depan," ujarnya saat memberikan sambutan.

 

Gus Yahya juga menyebut bahwa tradisi adalah energi untuk masa depan. "Merupakan sumber energi dari gerak maju untuk menyambut masa depan lebih baik bagi kita semua,” ujarnya.

 

Oleh karena itu, Gus Yahya berharap Festival ini memberikan berkah besar untuk kehidupan di dunia dan akhirat. “Mudah-mudahan dengan festival ini, bukan hanya terdapat elemen unsur budaya yang sangat bernilai, tetapi di dalamnya terdapat barokah dunia akhirat yang raksasa,” katanya.

 

Dari Banyuwangi saja, jelasnya, telah lahir karya agung Shalawat Badar yang digubah Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Banyuwangi KH Ali Manshur.

 

"Sudah dibuktikan haibah dan barakahnya untuk bangsa dan negara, bukan hanya untuk NU saja," kata Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah itu.

 

Gus Yahya juga menegaskan agar seluruh warga NU meyakini, bahwa berkah tradisi Islam Nusantara, bangsa Indonesia mampu melewati berbagai cobaan yang menghadang.

 

"Kita semua yakin bahwa kita dengan barokah tradisi Islam Nusantara ini Insyaallah senantiasa dalam naungan Allah untuk mengarungi cobaan apapun yang menghadang," katanya.

 

Sebagaimana diketahui, FTIN ini menampilkan lalaran Alfiyah Ibnu Malik secara kolosal, kreasi hadrah yang dimainkan oleh ratusan anggota Pencak Silat NU Pagar Nusa dan Barisan Ansor Serbaguna, Shalawat bersama Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf, dan Simposium Tradisi Islam Nusantara. FTIN ini merupakan salah satu agenda dari rangkaian peringatan harlah 1 abad NU.

 

Pewarta: Syakir NF
Editor: Aiz Luthfi