Nasional

Innalillahi Ulama Kharismatik Betawi KH Abdurrahman Nawi Wafat

Senin, 18 November 2019 | 08:05 WIB

Innalillahi Ulama Kharismatik Betawi KH Abdurrahman Nawi Wafat

KH Abdurrahman Nawi dan Gus Dur. (Foto: akunigpecinta_buya_nawi)

Jakarta, NU Online 
Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Telah berpulang ke rahmatullah ulama kharismatik Betawi Abuya KH Abdurrahman Nawi. Ia wafat pada pukul 13.35 di Pesantren Al-Awwabin sepulang dari Rumah Sakit Bakti Yudha Depok, Jawa Barat, Senin (18/11).

“Iya, betul abuya wafat,” ujar Ustadz Darul Qutni, salah seorang cucunya, ketika diklarifikasi NU Online. “Mohon bersama kita kirimkan doa Al-Fatihah. Mudah-mudahan amal beliau diterima di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Amin,” harap Ustadz Darul.

Abuya KH Abdurrahman Nawi merupakan pengasuh Pondok Pesantren Al-Awwabin Depok. Ia dilahirkan di Tebet, Melayu Besar, Jakarta Selatan pada Jumat bulan Safar 1354 H bertepatan dengan tahun 1933 M. Ayahnya bernama H Nawi bin Su’id. Sementara ibunya bernama ‘Ainin binti Rudin.

Jenazah alm KH Abdurrahman Nawi kini disemayamkan di Pesantren Al-Awwabin, Depok. Rencananya jenazah akan dimakamkan pada jam 09.00 besok pagi di Pesantren Al-Awwabin, Bedahan, Depok. Kiai Abdurrahman Nawi merupakan Wakil Rais Syuriyah PWNU DKI Jakarta periode 1992-1996.

Ahmad Rifaldi dalam esainya di NU Online menceritakan peran KH Abdurrahman Nawi. Menurut dia, Abuya, sapaan akrabnya, merupakan ulama yang bergiat dalam berdakwah.

Menurut dia, kesan publik dalam melihat kealiman Abuya sudah tidak diragukan, terutama karena produktivitasnya dalam menghasilkan banyak karya.  Karya-karya yang lahir dari berbagai macam cabang keilmuan seperti tauhid bernama Sullamul Ibad, nahwu bernama Nahwu Melayu, fiqh yang spesifik menjelaskan tentang tata cara berhaji bernama Manasik Haji, doa keseharian, bacaan salasilah tarawih, dan lain-lain.

Ciri khas karya-karyanya adalah ditulis dengan bahasa yang sederhana sehingga masyarakat awam di Jakarta dapat memahami dengan lebih mudah sehingga banyak kalangan asatidz di Jakarta yang muncul sebab berkah mengaji kepada Abuya KH Abdurrahman Nawi. 

Dikatakan oleh murid Abuya bahwa dahulu saat masih aktif dalam berdakwah Abuya bukan hanya dianggap milik Al-Awwabin yakni pesantren yang didirikannya, tetapi lebih dari itu sudah dianggap milik sejuta umat sehingga sosok karismatik Abuya sudah sangat mewarnai kehidupan banyak orang.
 

Pewarta: Abdullah Alawi dan Alhafiz Kurniawan