Nasional

Jelaskan Rezeki, Prof Quraish Shihab: Jangan Ukur dengan Materi

Jumat, 11 November 2022 | 15:30 WIB

Jelaskan Rezeki, Prof Quraish Shihab: Jangan Ukur dengan Materi

Prof Quraish Shihab menjelaskan bahwa rezeki jangan hanya diukur dengan materi. (Foto: tangkapan layar).

Jakarta, NU Online
Cendekiawan Muslim Indonesia Prof Muhammad Quraish Shihab, menjelaskan bahwa jangan mengukur rezeki dengan materi. Pasalnya, ia mengatakan bahwa sedikit yang diperoleh seseorang, apabila berkah, akan jauh lebih baik daripada mendapatkan banyak tanpa berkah.

 

“Jangan pernah mengukur rezeki dengan materi,” terangnya dalam tayangan YouTube Najwa Shihab bertajuk “Jodoh itu Rezeki, Bagaimana Menjemputnya? | Shihab & Shihab”, dikutip Jumat (11/11/2022).

 

“Yang sedikit tapi berkah lebih bagus dari yang banyak tapi tanpa berkah,” imbuh pendiri Pusat Studi Al-Qur’an itu.

 

Ia menjelaskan, berkah merupakan suatu kondisi dimana melimpahnya kebaikan pada sesuatu yang sedikit. Sesuatu yang sedikit ini, lanjutnya, kerap kali tetap dinilai sedikit apabila tanpa keberkahan.

 

“Saya beri contoh, sepiring nasi normalnya cukup untuk satu orang. Kalau berkah, itu bisa dimakan berdua atau bertiga. Anda punya waktu satu jam, kalau berkah Anda dapat melakukan aktivitas yang hanya bisa dilakukan dalam waktu berjam-jam atau berhari hari,” ungkapnya.

 

Maka itu, ia menilai akan jauh lebih baik ketika seseorang memohonkan keberkahan dari Allah swt pada setiap yang dikerjakan. “Wa barik li fima a'thaita” atau berkatilah untuk kami apa yang Engkau anugerahkan kepada kami.

 

“Sedikit yang Anda peroleh bisa lebih baik daripada banyak yang diperoleh oleh orang lain. Karena dia tidak mendapatkan rezeki yang dibutuhkan untuk ketenangannya,” tutur doktor lulusan Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir itu.

 

Prof Quraish Shihab melihat rezeki sebagai persoalan kepuasan hati. Ketika seseorang tidak puas dengan apa yang dimiliki, besar kemungkinan orang tersebut akan merasa kekurangan.

 

Hal itu akan berbanding terbalik jika seseorang selalu menaruh kepuasan dengan apa yang diperolehnya, meskipun dalam jumlah sedikit.

 

“Ada orang kaya raya tapi dia sakit, anaknya menggunakan narkoba, itu orang jauh lebih buruk keadaanya daripada yang berpenghasilan minim namun bahagia dengan anak istrinya. Rezeki bukan sekadar materi,” jelasnya.

 

Dengan begitu, ia menegaskan bahwa mensyukuri yang sedikit adalah jalan supaya Allah memberi sesuatu yang lebih. “Boleh jadi yang allah berikan bukan materi, tetapi ketenangan batin, itu jauh lebih mahal,” pungkasnya.

 

Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Aiz Luthfi