Nasional

Kekhawatiran Ketua PDNU pada Tren Positif Covid-19 yang Terus Melonjak

Kamis, 9 Juli 2020 | 01:32 WIB

Kekhawatiran Ketua PDNU pada Tren Positif Covid-19 yang Terus Melonjak

Ketua Perhimpunan Dokter Nahdlatul Ulama (PDNU) dr. Muhammad S Niam (Foto: Istimewa)

Jakarta, NU Online
Ketua Perhimpunan Dokter Nahdlatul Ulama (PDNU) dr. Muhammad S Niam mengungkapkan kekhawatiran terhadap melonjaknya jumlah kasus positif Virus Corona (Covid-19) di Indonesia setiap harinya. Ia pun sangat mengimbau dan mengingatkan kembali seluruh masyarakat untuk mengikuti anjuran pemerintah dengan mengikuti protokol kesehatan secara tepat dan benar.


“Kita jangan anggap remeh masalah ini dan semua harus sadar diri untuk pencegahan. Kita perlu rajin mencuci tangan sesuai standar yang terdiri enam langkah. Gunakan masker dengan benar dan jaga jarak di lingkungan sekitar karena sangat berisiko besar tertular virus ketika berdekatan,” katanya saat berbicara pada Webinar Nasional bertemakan Pandemi dalam Pandangan Al-Qur’an dan Memahami Wabah Corona serta Solusinya, Rabu (8/7).


Dr. Niam mengungkapkan bahwa penyebaran virus Corona yang terus mewabah ini akibat ulah manusia sendiri karena masih minimnya kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan. Ia menyebut bahwa periode inkubasi Virus Corona ini mencapai satu sampai dengan tiga hari sebelum muncul gejala. Sehingga masa-masa tersebut merupakan masa yang sangat berbahaya dibanding orang yang sudah lama teridentifikasi gejala.


Ia juga menjelaskan, orang yang dikatakan sembuh dari virus Corona ini adalah pasien yang selama tiga hari bebas dari keluhan. Orang ini sudah aman dan tidak menularkan virus ke orang lain namun masih bisa terkena virus dari orang lain.


“Virus corona paling mudah menular saat bersin, selain itu virus ini mempunyai daya tahan masing-masing adalah di plastik bertahan lima hari, di aluminium bisa sampai 28 jam, di sarung tangan bisa sampai 8 jam, dan di kertas bisa sampai 5 hari. Selain itu, ketika virus menempel pada tempat yang kering, dia akan cepat mati dua sampai delapan jam. Kemudian jika pada tempat basah, dia bisa bertahan tiga sampai lama hari,” imbuhnya.


Virus Corona (Covid-19) disebabkan oleh virus yang diketahui sebagai syndrom kumpulan gejala pernafasan akut berat. Ia menyebutkan dari data terbaru World Health Organization (WHO), Indonesia berada pada urutan keenam tertinggi di dunia dengan jumlah kasus positifnya. “Akibat virus ini hampir seluruh negara di dunia terkena imbasnya dengan jumlah data 7 Juli 2020 total 11 juta lebih yang positif, dan kematian 540 ribu lebih," tambahnya.


Berdasarkan fakta ini ia kembali mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada terutama di masa pemberlakuan New Normal (tatanan baru). Kebiasaan kecil yang disepelekan bisa mengakibatkan menularnya virus Corona di antaranya seperti berjabat tangan.


“Bersihkan benda yang sering kita sentuh setiap hari, lakukan penyemprotan desinfektan ke rumah-rumah dan tempat ibadah. Kemudian lakukan rutinitas olahraga, dan perbanyak minum air putih,” beber Dosen Program Studi Ilmu Bedah Universitas Brawijaya Malang ini.


Kegiatan Webinar ini diselenggarakan oleh Pusat Kajian Tafsir Qur’an (PKTQ) yang bekerjasama dengan PDNU dan Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU). Turut hadir secara virtual, Dosen UIN Syarif kasim Ade Jamarudin, dan Dosen UIN Sumatra Utara Rahmi Syahriza.


Kontributor: Mochamad Ronji
Editor: Muhammad Faizin