Nasional

Ketum PBNU Ajak Dubes India Kuatkan Perdamaian Kawasan Indo Pasifik

Jumat, 1 April 2022 | 17:15 WIB

Ketum PBNU Ajak Dubes India Kuatkan Perdamaian Kawasan Indo Pasifik

Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (kanan) berdiskusi dengan Dubes India Manoj Kumar Bharti, Jumat (1/4/2022). (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menerima kunjungan Duta Besar India Manoj Kumar Bharti, Jumat (1/4/2022) di Gedung PBNU Kramat Raya Jakarta Pusat.

 


Pada pertemuan tersebut, kedua tokoh mendisukusikan berbagai macam tantangan yang dihadapi kedua bangsa bahkan bangsa-bangsa yang ada di kawasan Indo Pasifik. Kedua tokoh juga memikirkan berbagai hal yang bisa dilakukan bersama oleh NU dan komunitas keagamaan di India.

 

Ketua Umum KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menegaskan India mempunyai komunitas Muslim terbesar kedua di dunia. Karenanya ia berharap dapat terjalin kerja sama yang erat dimulai oleh kedua negara. 

 

"Dengan kerja sama yang lebih erat yang dibangun antara NU dengan komunitas keagamaan di India, kita bisa menyumbang secara signifikan untuk mengatasi berbagai masalah yang terjadi di kawasan ini. Bukan hanya masalah antara bangsa, tapi juga masalah yang muncul di dalam masyarakatnya," kata Gus Yahya.

 

Ia menambahkan kerja sama kedua belah pihak nantinya bermanfaat bukan hanya untuk Indonesia dan India, namun dapat diperluas ikhtiar atau strategi untuk bisa menjangkau masyarakat di negara sekitar seperti Malaysia, Thailand, Kamboja, dan negara lainnya.

 

Karena itu, kerja sama tersebut akan menjadi agenda besar dimulai dengan kesepakatan kedua pihak untuk berusaha melakukan ikhtiar memajukan agenda ini.

 

Duta Besar India Manoj Kumar Bharti mengatakan pertemuan tersebut sebagai sebuah kehormatan dan kebahagiaan bagi pihaknya. Menurutnya Gus Yahya adalah sosok yang telah memberikan pendidikan dan pengalaman. Ide Gus Yahya untuk mempromosikan perdamaian dan kerja sama tidak hanya di tingkat Nusantara, tetapi juga di daerah atau wilayah Asia Pasifik.


"Ini adalah pendekatan yang sangat bijaksana untuk memberitahu orang-orang tentang satu trik yang menyatukan kita semua dengan dimulai dari budaya dan tradisi dengan agama apa pun. Ide yang saya pahami ini diberi nama pendekatan Ashoka," ujarnya.

 
Dubes Manoj menilai hal yang dilakukan Gus Yahya dan PBNU sebagai sesuatu yang luar biasa. Dirinya menyampaikan ucapan selamat kepada Gus Yahya dan NU yang dinilainya telah memberikan begitu banyak potensi. Pada pertemuan itu kata dia begitu banyak pembicaraan mendalam tentang tren filsafat dan pemikiran.


India, lanjut dia, akan berjalan bersama seperti pemikiran dan gagasan Gus Yahya dan PBNU. Ia menegaskan untuk menguatkan kerja sama antara India dan Indonesia. Ia mengatakan bersedia turut hadir atau berbicara di pertemuan-pertemuan NU. 


Dubes mengatakan ada sejumlah kerja sama yang dapat dilakukan seperti pelatihan profesi dengan mendatangkan ahli dari India maupun pelatihan online dan pelatihan kerja di India bagi warga Indonesia.

 

"Jadi kami juga berdiskusi tentang kegiatan lain seperti kebiasaan pameran monumen dan arsitektur Islam di India ke Indonesia. Saya sangat bersyukur di sini menerima undangan kami untuk berbuka puasa," kata Dubes Manoj.


Pewarta: Kendi Setiawan
Editor: Alhafiz Kurniawan