Nasional

Ketum PBNU Ajak Warga NU Kawal Transformasi Digital

Sabtu, 16 Oktober 2021 | 10:30 WIB

Ketum PBNU Ajak Warga NU Kawal Transformasi Digital

KH Said AqilSiroj (Foto: NU Online)

Malang, NU Online
Saat ini, peradaban manusia tengah memasuki tatanan dunia baru. Perubahan ini menjadi keharusan bagi manusia untuk sadar sekaligus mampu beradaptasi dengan berbagai perkembangan dan perubahan yang ada. Di antaranya adalah ketergantungan terhadap teknologi yang menjadi realitas kehidupan manusia sehari-hari.


Atas kondisi ini, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj mengimbau warga NU untuk mengawal transformasi digital yang sedangn terjadi saat ini. “Bagi warga NU dan jejaring organisasi Nahdlatul Ulama di semua lapisan, mari kita berbenah diri. Kita harus menjadi leader dalam transformasi digital,” ajaknya saat mengisi acara Pelatihan Mobile Digital Academi, Eco Creative, dan Peluncuran Kompetisi Film di Universitas Islam Malang (UNISMA), pada Kamis (15/10).


Untuk bisa mengawal transformasi digital ini dengan baik, Kiai Said mengajak seluruh Nahdliyin agar bersatu dan kuat dengan mencitakan ekosistem Nahdliyin yang kokoh, mandiri, berdaulat, berdaya saing, dan berdaya tawar tinggi.


“Segera perkuat taqwiyatul jam’iyyah wal jama’ah (penguatan organisasi dan jamaah) dan ukhuwah diniyah islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah insaniyah ‘alamiyah,” imbuhnya.


Kiai Said menilai, kondisi media sosial hari ini menuntut Nahdliyin untuk segera melakukan rekayasa sosial dan kebudayaan dengan strategi yang lebih konprehensif agar mampu menjaga stalibiltas sosial, identitas, budaya, dan karakter bangsa agar tidak tereduksi.


“Segera isi semua ruang kosong kehidupan, kerakyatan, kebangsaan, dan kenegaraan dengan nilai-nilai tradisi spirit kebangsaan dan khazanah Nahdlatul Ulama. Khususnya bagi perguruan tinggi dan pesantren-pesantren NU, mari kita perkuat riset-riset ilmiyah agar warga Nahdliyyin semakin maju dalam ilmu pengetahuan dan teknologi,” tegas Pengasuh Pesantren Luhur Al Tsaqafah Ciganjur, Jakarta Selatan itu.


Pada momen itu Kiai Said juga menyampaikan, lemahnya kontrol arus media sosial yang mengakibatkan marak, masif, dan intensifnya narasi radikalisme, terorisme, dan liberalisme. Paham ini menanamkan pengaruhnya melalui pintu pop culture (kebudayaan pop) melalui film, musik, animasi, game, dan lain-lain.


“Serta tren pertemanan global, kerjasama lintas batas dan menjadi komunitas global yang saling mempengaruhi tanpa bisa dipungkiri,” tambahnya.


Kenyataan ini, papar Kiai Said, juga menyebabkan sulitnya membedakan mana informasi yang benar dan mana yang tidak.


Sehingga Kiai Said mengajak warga NU untuk memperkuat pengabdian kepada masyarakat agar NU turut hadir, hidup, dan senantiasa melayani masyarakat. “Serta yang paling penting lagi, kita harus optimis dan pantang menyerah dengan keadaan,” tambahnya.


Waspadai bencana ekologis


Selain transformasi digital yang banyak membawa pengaruh, Kiai Said juga mengingatkan ancaman bencana ekologis yang menjadi realitas dan harus diwaspadai. Realitas perubahan iklim dengan berbagai konsekuensinya, kerusakan lingkungan yang berkepanjangan, over eksploitasi sumberdaya alam untuk kepentingan ekonomi dan polusi sampah plastik, adalah fakta yang menuntut kepedulian seluruh warga dunia dan penanganan yang bersifat mendesak.


“Di samping ancamanan-ancaman krisis air, pangan, dan energi di masa depan yang perlu segera diantisipasi,” kata Kiai kelahiran Cirebon, Jawa Barat itu.


Dijelaskan Kiai Said, salah satu sarana untuk menjaga stabilitas ekonomi, kesehatan dan industri kreatif guna mencapai kemajuan hidup adalah dengan semaksimal mugkin mengambil manfaat serta pengelolaan sumber daya hayati yang ada di sekitar kita.


“Bagi seluruh jejaring dan organisasi NU di semua tingkat dan warga NU di mana pun berada, mari kita perkuat manfaat dan pengolahan sumber daya hayati yang ada di sekitar kita sebagai sarana kebangkitan ekonomi, kesehatan dan industri kreatif untuk kemajuan kehidupan,” ajaknya.


“Karena sungguh tidak ada yang sia-sia, apapun yang Allah ciptakan di sekitar kita, pasti ada manfaatnya, ada faedahnya,” pungkas Kiai Said.


Kontributor: Muhamad Abror
Editor: Muhammad Faizin