Nasional

Kini Fatayat NU Miliki 21.000 Pengurus Ranting

Sabtu, 21 September 2019 | 15:15 WIB

Kini Fatayat NU Miliki 21.000 Pengurus Ranting

Ketua Pimpinan Pusat Fatayat NU Anggia Ermarini (tengah) saat menyampaikan laporan di hadapan Pengurus Syuriah dan Tahfidiyah PBNU pada Rapat Pleno PBNU di Pesantren Al-Muhajirin 2 Ciseureuh, Purwakarta, Jawa Barat, Sabut (21/9).

Purwakarta, NU Online
Selama periode 2015-2020 Pimpinan Pusat Fatayat Nahdlatul Ulama mampu mengonsolidasikan kader di akar rumput. Hal itu dibuktikan Fatayat NU melalui pembentukan pengurus Fatayat di Desa/Kelurahan yang belum ada organisasi pemudi NU tersebut.
 
Tidak tanggung-tanggung, sampai tahun 2019 ini, jumlah Pengurus Ranting Fatayat NU yang kini berhasil dibentuk di Desa/Kelurahan di Indonesia sudah mencapai 21.000.
 
Sebelumnya, struktur pengurus Fatayat NU di Desa/Kelurahan hanya belasan ribu saja, berkat konsolidasi organisasi, Fatayat berhasil merangkul para pemudi NU yang memiliki potensi besar mengembangkan peran perempuan NU di masyarakat. 

“Ada 34 Pimpinan Wilayah, 680 Pimpinan Cabang di Indonesia, 2.000 PAC di Kecamatan dan 21. 000 pimpinan ranting di Desa, bahkan ada beberapa Desa yang sudah miliki anak ranting di Kampung yaitu di Jakarta dan daerah Jawa,” kata Ketua Pimpinan Pusat Fatayat NU Anggia Ermarini ditemui NU Online seusai menyampaikan Laporan di Hadapan Pengurus Syuriah dan Tahfidiyah PBNU pada Rapat Pleno PBNU di Pesantren Al-Muhajirin 2 Ciseureuh, Purwakarta, Jawa Barat, Sabtu (21/9). 

Anggia menuturkan, dengan jumlah tersebut persentase perkembangan sturktur Fatayat NU mencapai 15 persen. Patut disyukuri, ditengah-tengah dinamika nasional yang kerap terjadi, Fatayat NU mampu berkontribusi penuh kepada masyarakat melalui beragam kegiatan yang melibatkan kaum muda perempuan.

“Perkembangan ini sebenarnya karena kita sedang asik-asiknya berorganisasi, kami igin terus memberikan kontribusi kepada masyarakat,” katanya melanjutkan. 

Setelah dilakukan konsolidasi dengan seluruh pengurus di semua tingkatan, perkembangan di tubuh Fatayat secara kuantitas menjadi kepuasan tersendiri bagi para pengurus inti di PP Muslimat NU. Menurutnya, tidak menafik bahwa kuantitas menjadi modal tumbuhnya semanagt berorganisasi di Fatayat. 

“Selama satu periode ini kita fokus kaderisasi, penguatan kapasitas kader dan membangun image ‘bangga menjadi Fatayat’. Ini yang sejak awal saya bangun untuk membaca arah kedepan,” ucap Mantan Ketua Kopri PMII Cabang Kota Malang periode 1996-1997 ini.  

Untuk terus mengembangkannya, Anggia tengah mencari formulasi jitu bersama para fungsionaris organisasi Fatayat. Pihaknya juga fokus menguatkan Islam Ahlusunah wal jamaah sebagai akidah yang akan digembleng di masyarakat. 

“Tidak lupa isu perempuan juga menjadi konsentrasi Fatayat NU,” tuturnya. 

Pewarta: Abdul Rahman Ahdori
Editor: Fathoni Ahmad