Nasional

KJRI Jeddah Gandeng 21 Pengusaha Saudi Bahas Investasi di Indramayu

Selasa, 15 Oktober 2019 | 11:30 WIB

KJRI Jeddah Gandeng 21 Pengusaha Saudi Bahas Investasi di Indramayu

Rombongan penguasaha Saudi yang hadir dalam Indramayu Investment Forum. (Foto: NU Online/Fauzy Chusni)

Indramayu, NU Online
Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah menggandeng 21 pengusaha besar dari Arab Saudi untuk menghadiri Indramayu Investment Forum (IIF) yang berlangsung selama dua hari, 13-14 Oktober 2019. Forum dikemas dalam format presentasi singkat, dilanjutkan dengan kunjungan ke berbagai sentra industri di Indramayu. 

IIF dilakukan menjelang gelaran Trade Expo Indonesia (TEI) 2019 yang akan dihadiri sebanyak 175 pengusaha Arab Saudi atas undangan KJRI Jeddah.

"Kehadiran pengusaha Arab Saudi di Kabupaten Indramayu ini merupakan ikhtiar KJRI Jeddah untuk meningkatkan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Arab Saudi. Para pengusaha dapat melihat langsung berbagai potensi investasi di daerah ini yang bisa digarap," ucap Konjen di sela-sela pertemuan tersebut melalui siaran tertulis yang diterima NU Online, Selasa (15/10).

Di antara tamu pengusaha yang hadir dari Arab Saudi dalam pertemuan tersebut adalah  Bin Mahfouz, Alamoudi dan Alghamah. Kedua perusahaan importir ini telah lama memiliki hubungan dagang dengan pengusaha asal Indonesia. 

“Beberapa pengusaha Arab Saudi mulai tertarik menanamkan modalnya ke Indonesia karena mereka telah mengenal potensi yang dimiliki oleh Indonesia,” lanjut Konsul Jenderal RI Jeddah dalam sambutannya. 

Konsul Jenderal menegaskan beberapa alasan mengapa Indramayu menjadi pilihan bagi investasi.  Disebutkannya, komitmen kepala daerah yang kuat untuk membantu pengusaha adalah kunci pertama bagi suksesnya masuk modal asing.

Lokasi strategis Indramayu, lanjut Konjen, seperti jarak yang relatif dekat dengan Airport Kertajati yang akan membuka penerbangan langsung ke Arab Saudi  akan memudahkan pemodal Saudi untuk melakukan pemantauan dan pengembangan terhadap sektor usaha yang akan digarap. 

Sementara, sebagai kabupaten yang berada di wilayah pesisir pantai, Indramayu terkenal dengan keindahan serta kekayaan alamnya. Hal tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi para pemodal asing. 

“Indramayu adalah kabupaten yang memiliki surplus produksi beras, tempat yang cocok untuk pengembangan peternakan dan perikanan, serta kaya dengan kandungan mineral alam,” jelas Supendi Bupati Indramayu.

Lebih lanjut Bupati Supendi juga menjelaskan bahwa ketersediaan tenaga kerja untuk menunjang beroperasinya industri relatif melimpah dan relatif berdaya saing. 

Selama berada di Indramayu, para pengusaha melakukan interaksi dengan pengusaha Indramayu di sektor perikanan, perkebunan, pertanian, dan pertambangan. Beberapa tempat yang dikunjungi antara lain PT. Polytama Propindo, sentra produki kerupuk ikan dan kerupuk udang, sentra produksi beras serta tambak ikan bandeng dan udang dan perkebunan mangga.

“Meski kunjungan hanya singkat, namun kami telah banyak mendapat informasi mengenai apa yang akan kami lakukan setelah kunjungan ini,” jelas salah satu peserta forum tersebut. 

Indramayu adalah kabupaten yang memiliki 147 km garis pantai, dan berada di persimpangan dua jalur transportasi Bandara Internasional Kertajati dan Pelabuhan Internasional Patimban. Berhasil memproduksi 1,6 juta ton beras pertahun, Indramayu menjadi salah satu daerah lumbung padi di Indonesia.

Editor: Abdullah Alawi