LTMNU Se-Kalteng dan Kalsel Rapat Pimpinan di Palangkaraya
NU Online · Jumat, 11 Mei 2012 | 14:00 WIB
Jakarta, NU Online
Pengurus Pusat Lembaga Ta’mir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) kembali mengadakan rapat pimpinan (Rapim). LTMNU se-Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan akan berkumpul untuk melakukan konsolidasi di Palangkaraya selama dua hari, 12-13 Mei 2012.<>
Dalam kesempatan ini, Rapim akan diikuti oleh sedikitnya 160 peserta yang merupakan gabungan dari perwakilan 14 pengurus cabang Kalteng, 15 pengurus cabang Kalsel, dan jajaran pengurus wilayah Kalteng dan Kalsel. Dijadwalkan hadir pula, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Wakil Ketua Umum PBNU KH As’ad Said Ali, Rais Syuriyah PBNU KH Masdar Farid Mas’udi, serta Ketua PP LTMNU KH Abdul Manan A Ghani.
Rapim bertema “Membangun Umat Melalui Masjid” ini juga akan mendiskusikan sejumlah isu seputar kemasjidan, pembangunan umat, dan gerakan Islam. Narasumber yang direncanakan mengisi antara lain, mantan anggota Jamaah Islamiyah (JI) Nasir Abbas, mantan aktivis Negara Islam Indonesia (NII) Sukanto, KH Said Aqil Siroj, KH Masdar Farid Mas’udi, dan seorang utusan dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Kegiatan ini merupakan agenda PP LTMNU yang kelima kalinya. Sebelumnya, kegiatan serupa digelar di Medan untuk wilayah Aceh dan Sumatera Utara, di Bandung (wilayah Jawa Barat), di Jakarta (wilayah DKI Jakarta dan Banten), dan di Magelang (wilayah Jawa Tengah).
Setelah di ibu kota Provinsi Kalteng ini, Rapim akan berlanjut hingga juli mendatang di 12 kota lainnya. PP LTMNU sengaja menggelar rapat pimpinan nasional secara regional dengan alasan efektifitas dan soliditas yang dicapai. Melaui keliling ke 17 kota untuk 33 provinsi, diharapkan konsolidasi bersifat mengakar dan hasil kesepakatan dapat terealisasi hingga ke tingkat pengurus ranting.
Ketua PP LTMNU KH Abdul Manan A Ghani mengakui pentingnya rapim ini diselenggarakan. Selain terkumupul basis data (data base) masjid berbasis Nahdliyin, pihaknya menginginkan fungsi masjid di seluruh Indonesia dapat lebih terarah. “Masjid dan pesantren adalah dua kaki yang menyangga NU selama ini,” tandasnya.
Redaktur : Syaifullah Amin
Penulis : Mahbib Khoiron
Terpopuler
1
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
2
Mendesak! Orientasi Akhlak Jalan Raya di Pesantren
3
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
4
LD PBNU Ungkap Fungsi Masjid dalam Membina Umat yang Ramah Lingkungan
5
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
6
Orang-Orang yang Terhormat, Novel Sastrawan NU yang Dianggap Berbahaya Rezim Soeharto
Terkini
Lihat Semua