Husni Sahal
Kontributor
“Beliau salah seorang waratsatul anbiya' yang tentu dalam banyak hal pasti meniru Rasulullah SAW. Beliau adalah orang yang zuhud, sabar, penyayang, santun, tegas, banyak bersyukur, rendah hati, bijaksana, dan sebagainya. Banyak akhlak terpuji yang bisa diteladani ada pada beliau,” kata Kiai Ishom kepada NU Online, Selasa (6/8) melalui sambungan telepon.
Menurut Kiai Ishom, di mana pun dan kepada siapa pun, tutur kata dan perilaku Mbah Maimoen selalu menyejukkan hati. Sehingga, sambungnya, masyarakat Indonesia sudah selayaknya menjadikan Mbah Moen sebagai teladan.
“Sudah seharusnya orang Indonesia meneladani beliau, khususnya para santri,” ucapnya.
Lebih lanjut Kiai Ishom juga mengungkapkan bahwa Mbah Moen adalah sosok yang telah menghabiskan keseluruhan usianya untuk berkhidmat dengan istiqamah di dunia pendidikan pesantren.
Mbah Moen, katanya, tekun dalam mendidik ribuan santri dan putra-putrinya untuk menekuni ilmu-ilmu keislaman yang bermanfaat di dunia pesantren. Mbah Moen juga serta turut aktif mengabadikan dirinya di organisasi NU sejak muda hingga wafatnya.
Saking cintanya kepada Mbah Moen, ia berharap, jenazah Pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang, Jawa Tengah ini dimakamkan di Indonesia agar para pecintanya bisa dengan mudah rutin menziarahi beliau sebagaimana saat hidupnya.
“Saya sangat bersedih kehilangan salah satu guru yang begitu menyayangi saya tersebut,” ucapnya.
Sebagaimana diketahui, ulama kharismatik yang lahir pada 28 Oktober 1928 itu telah menghembuskan nafas terakhirnya di Makkah, Arab Saudi pada Selasa (6/8/2019) sekitar pukul 04.17 waktu setempat.
Mbah Moen meninggal ketika hendak melaksanakan ibadah haji yang tinggal menghitung hari.
Menurut informasi yang berhasil ditelusuri NU Online, ulama sepuh yang telah mencapai usia 91 tahun itu meninggal di kamar nomor 1423 di tempat penginapannya di Makkah. Beliau sempat dilarikan ke rumah sakit setempat.
Kabar meninggalnya Mbah Moen salah satunya datang dari Ketua Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) PBNU KH Abdul Ghafarrozin.
"Innalillahi wa inna ilahi raji'un. Nembe mawon kapundut Simbah Maimoen Zubair wonten Makkah (baru saja wafat Syekh Maimoen Zubair di Makkah)," katanya dalam sebuah pesan singkat. (Husni Sahal/Fathoni)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Inilah Obat bagi Jiwa yang Hampa dan Kering
2
Khutbah Jumat: Bahaya Tamak dan Keutamaan Mensyukuri Nikmat
3
Khutbah Jumat: Belajar dari Pohon Kurma dan Kelapa untuk Jadi Muslim Kuat dan Bermanfaat
4
PBNU Tata Ulang Aset Nahdlatul Ulama Mulai dari Sekolah, Rumah Sakit, hingga Saham
5
Kontroversi MAN 1 Tegal: Keluarkan Siswi Juara Renang dari Sekolah
6
Ekologi vs Ekstraksi: Beberapa Putusan Munas NU untuk Lindungi Alam
Terkini
Lihat Semua