Musabaqah Al-Qur'an dan Hadits Sarana Pererat Silaturahim Indonesia-Arab Saudi
NU Online · Rabu, 23 Maret 2022 | 11:15 WIB
Jakarta, NU Online
Musabaqah Hafalan Al-Qur'an dan Al-Hadits (MHQH) Pangeran Sultan bin Abdul Aziz Alu Su'ud Tingkat Nasional Ke-14 digelar di Jakarta. Kegiatan yang rutin diselenggarakan setiap tahun ini merupakan kerja sama Pemerintah Kerajaan Arab Saudi dengan Direktorat Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama.
Direktur Jenderal Bimas Islam Kamaruddin Amin mengatakan musabaqah ini diikuti 250 penghafal Al-Qur'an dan Al-Hadits dari 34 provinsi, pondok pesantren, dan lembaga keagamaan di Indonesia. Selama tiga hari yakni 22-25 Maret 2022, para peserta akan mengikuti musabaqah dan dinilai oleh dewan juri yang berasal dari Indonesia dan Arab Saudi.
"Ini menjadi bukti baiknya kerja sama antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Kerajaan Arab Saudi," ungkap Kamaruddin saat Pembukaan MHQH ke-14, di Jakarta, Senin (22/3/2022).
Musabaqah tersebut, sambung dia, merupakan sarana mempererat persatuan dan kesatuan bangsa serta memperkokoh jalinan persahabatan kedua negara.
Dirjen berharap, musabaqah tingkat nasional yang dihelat tiap tahun ini menjadi sarana bagi masyarakat untuk mendekatkan diri kepada Al-Qur'an. Dengan demikian, prinsip Al-Qur'an tentang pola hubungan manusia dengan Tuhan dan sesamanya akan semakin mudah diamalkan dalam keseharian.
"Al-Quran dan Al-Hadits mengajarkan prinsip-prinsip dan tata aturan kehidupan yang harus dijalankan oleh umatnya, tidak hanya terkait dengan hablum minallah (hubungan manusia dengan Allah), tetapi juga hablum minannaas (hubungan dengan sesama manusia)," terang Dirjen.
Hadir dalam Pembukaan MHQH Pangeran Sultan bin Abdul Aziz Alu Su'ud Tingkat Nasional Ke-14 ini, Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia, Esam Abid Al-Thaqafy, Muhdhir Kantor Atase Agama, Ahmad bin Esa Al-Hazmy serta Dubes perwakilan negara sahabat.
Hadir pula, Ketua Komisi VIII DPR RI, Yandri Susanto, Sekretaris Ditjen Bimas Islam, M. Fuad Nasar, dan Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag, Syamsul Bahri.
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
2
Mendesak! Orientasi Akhlak Jalan Raya di Pesantren
3
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
4
LD PBNU Ungkap Fungsi Masjid dalam Membina Umat yang Ramah Lingkungan
5
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
6
Orang-Orang yang Terhormat, Novel Sastrawan NU yang Dianggap Berbahaya Rezim Soeharto
Terkini
Lihat Semua