Nasional PEDULI COVID-19

PB Kopri PMII Tambah Strategi Prokes Jadi 10M

Sabtu, 10 Juli 2021 | 08:00 WIB

PB Kopri PMII Tambah Strategi Prokes Jadi 10M

Logo Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). (Foto: Dok. NU Online)

Jakarta, NU Online 
Berkaca pada adanya ledakan kasus Covid-19 setelah libur Idul Fitri dan munculnya beberapa varian baru virus Covid-19, Ketua Bidang Kesehatan dan Penanggulangan Narkoba Pengurus Besar Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (PB Kopri PMII), Siti Salmah, menambah strategi pencegahan dari 5M menjadi 10M.


“Tambahannya yaitu menjaga daya tahan tubuh, menjaga sirkulasi udara di rumah, membersihkan lingkungan, mengganti baju usai bepergian, dan meningkatkan imunitas,” kata Salmah kepada NU Online, Sabtu (10/7).


Tujuannya, kata dia, sama-sama untuk menekan angka penularan agar pandemi cepat berakhir. Hanya saja, karena situasinya berbeda dengan saat awal pandemi, maka pihaknya menambah beberapa poin tersebut.


Ia menyatakan, strategi tersebut secara khusus ditujukan kepada seluruh tingkatan kepengurusan PMII/KOPRI, pusat hingga kabupaten/kota. Guna mengintensifkan sosialisasi penerapan prokes di tengah penularan yang semakin meningkat. 


“Mengingat Kopri sebagai organisasi perempuan berpengaruh, diharapkan dapat memberi teladan baik bagi para kader. Imbauan tertulis memang tidak ada. Namun, kami sampaikan one by one kepada setiap pengurus wilayah secara virtual,” terang Salmah, sapaan akrabnya.


Selain itu, lanjut dia, intruksi untuk tidak menyelenggarakan kegiatan-kegiatan massal yang dapat mengundang kerumunan selama pandemi berlangsung juga menjadi poin utama yang dibahas dalam koordinasi virtual. 


"Selama pandemi, para kader kami imbau untuk berkegiatan secara daring saja,"  ungkap Salmah. 


Mendukung PPKM Darurat
Hal itu penting untuk merespons kebijakan yang baru diterapkan, yakni PPKM Darurat yang ditetapkan pada periode 3-20 Juli 2021 dengan target penurunan kasus konfirmasi kurang dari 10.000 kasus per hari.


Oleh karena itu, ia mengajak seluruh kader untuk menaati kebijakan tersebut karena lebih baik menjaga dan menghindari Covid-19 daripada tertular virus dan buruk akibatnya. 


“Saya mengajak kepada para kader Kopri untuk tetap mematuhi kebijakan pemerintah sebagai bentuk ikhtiar. Sebab, tidak ada yang bisa memprediksi kapan pandemi ini berakhir. Tapi setidaknya kita bisa berperan mengurangi penularannya,” ajak lulusan Akademi Kebidanan ini.


Salmah menambahkan, di tengah kondisi saat ini selain berusaha tetap tenang, berbagai upaya harus dilakukan untuk menjaga kesehatan fisik dan mental. Selain menerapkan prokes secara ketat, rutin olah raga, serta menjaga imun tubuh tetap baik merupakan cara berjuang melawan penyebaran Covid-19.


“Perbanyak minum air putih, konsumsi makanan bergizi, dan olah raga secara rutin walaupun harus dilakukan di rumah," terang perempuan kelahiran Kalimantan Selatan ini. 


Lebih lanjut, ia menuturkan, pada dasarnya tips-tips olah raga atau menjaga kesehatan tubuh sama seperti pada awal pandemi. Bedanya kali ini masyarakat bisa meningkatkan kekebalan tubuh dengan vaksinasi. 


“Selain itu, istirahat yang cukup dan selalu berpikir positif pada hal-hal yang ada di sekitar kita. Dan jangan lupa untuk divaksinasi,” pungkasnya. 


Kontributor: Syifa Arrahmah 
Editor: Musthofa Asrori