Pemerintah Jelaskan Dampak Kebijakan Tarif Impor Trump, IHSG Turun Hingga 8 Persen
NU Online · Selasa, 8 April 2025 | 18:00 WIB

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto acara Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden Republik Indonesia di Menara Mandiri, Jakarta, Selasa (8/4/2025). (Foto: tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden)
Haekal Attar
Penulis
Jakarta, NU Online
Pemerintah melalui Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan soal dampak kebijakan tarif impor Indonesia sebesar 32 persen yang diberikan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap perekonomian Indonesia.
Airlangga menegaskan bahwa industri alas kaki dan tekstil Indonesia, seperti sepatu dan pakaian, tidak akan terdampak seberat yang dikhawatirkan setelah kebijakan tarif tinggi Trump diberlakukan.
Menurut Airlangga, kedua sektor tersebut bukanlah industri strategis bagi AS yang membuka peluang bagi Indonesia untuk melakukan negosiasi dengan perusahaan-perusahaan global. Bahkan, ia mengaku telah mendapat permintaan dari para produsen merek global untuk melakukan pembahasan.
"Kemarin Nike dan beberapa perusahaan minta untuk Zoom langsung dengan kami dan ini akan kami langsung respons. Dan kalau kita lihat dengan negara pesaing kita, China, Vietnam, Kamboja, dan Bangladesh yang tarifnya lebih tinggi dari kita. Jadi ini malah ada kesempatan bagi kita untuk me-replace mereka," ujarnya saat sambutan acara Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden Republik Indonesia di Menara Mandiri, Jakarta, Selasa (8/4/2025).
Airlangga menambahkan bahwa dampak tarif pada industri sepatu dan pakaian Indonesia tidak sebesar yang diperkirakan. Harga jual produk sepatu Indonesia yang sekitar USD 15 sampai 20, dengan bea masuk hanya USD 6, masih jauh lebih kompetitif dibandingkan dengan harga beli di AS yang mencapai 70-80 persen. Begitu pula dengan produk pakaian yang dijual dengan harga antara USD 20 sampai 25, meski harga jual di AS bisa mencapai USD 80 hingga 100.
"Sehingga dengan demikian kita bisa menahan akibatnya terhadap perekonomian kita. Jadi Amerika bukan satu-satunya market yang membuat kita susah, kita bisa mengantisipasi ini, Pak Presiden," katanya.

IHSG turun 8 persen
Sementara itu, Sri Mulyani menyoroti reaksi negatif pasar terhadap kebijakan tarif Trump, dengan penurunan signifikan pada indeks harga saham gabungan (IHSG). Ia mencatat bahwa Indonesia mengalami penurunan bursa saham hingga 8 persen. Bahkan beberapa negara mengalami koreksi saham yang lebih dalam, mencapai 25 persen.
"Kalau kita lihat banyak negara yang indeks harga sahamnya pada tanggal 8 April dibanding 2 April, banyak yang koreksinya sangat dalam, hingga 14 persen, bahkan tadi yang Pak Menko (Airlangga Hartarto) menyampaikan beberapa bisa mencapai di atas 25 persen," katanya usai sambutan Airlangga.
Sri Mulyani mengungkapkan bahwa saat ini Bank Indonesia telah menyiapkan langkah-langkah untuk mengatasi tekanan pasar keuangan yang tinggi ini. Meski tekanan pasar saat ini bukan hal baru, ia menambahkan bahwa gejolak yang saat ini terjadi masih bisa dikelola dibandingkan saat masa Pandemi Covid-19.
"Tapi kalau kita bandingkan pada saat Covid, kenaikannya sebetulnya masih relatively manageable. Tapi ini menggambarkan suasananya, alarmnya mulai berbunyi. Jadi kita harus juga tetap hati-hati, tanpa panik," terangnya.
Terpopuler
1
Fantasi Sedarah, Psikiater Jelaskan Faktor Penyebab dan Penanganannya
2
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
3
Pergunu Buka Pendaftaran Beasiswa Kuliah di Universitas KH Abdul Chalim Tahun Ajaran 2025
4
Pakai Celana Dalam saat Ihram Wajib Bayar Dam
5
Khutbah Jumat: Tujuh Amalan yang Terus Mengalir Pahalanya
6
Ribuan Ojol Gelar Aksi, Ini Tuntutan Mereka ke Pemerintah dan Aplikator
Terkini
Lihat Semua