Nasional

PMII Jakarta Gelar Pembukaan PKL dan Seminar Nasional

Selasa, 24 September 2019 | 14:45 WIB

PMII Jakarta Gelar Pembukaan PKL dan Seminar Nasional

Suasana seminar nasional di pembukaan PKC PMII DKI Jakarta, di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (24/9). (Foto: NU Online/Husni Sahal)

Jakarta, NU Online
Pengurus Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PKC PMII) DKI Jakarta menggelar pembukaan Pendidikan Kader Lanjut (PKL) angkatan III di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (24/9).

Ketua PKC PMII DKI Jakarta, Daud Azhari menyatakan bahwa dalam Peraturan Organisasinya, pengurus diwajibkan melaksanakan PKL maksimal dua kali. Namun, pihaknya mengaku bersyukur karena tidak hanya mencapai target dari aturan yang ada, melainkan juga mampu melampauinya.

“Alhamdulillah PKC PMII DKI Jakarta berhasil melaksanakan untuk yang ke tiga kalinya,” kata Daud.

Menurut Daud, PKL yang ke tiga ini terjadi perbedaan dengan PKL sebelumnya, yakni peserta dari luar Jakarta turut mendaftar. Hingga kini, peserta yang telah mendaftar sebanyak 25 orang. Jumlah itu terbagi atas 10 peserta dari Jakarta dan 16 peserta dari luar Jakarta. Peserta yang mendaftar nantinya disaring (screening) oleh tim kaderisasi dari PB PMII.

“Iya (ketat), karena discreening langsung oleh tim kaderisasi PB PMII. Jadi kami tidak (ikut melakukan) screening,” katanya.

Pihaknya menargetkan peserta PKL menjadi aktivis mujtahid, yakni konseptor dan mampu menciptakan hal-hal yang baru dan terbaik untuk nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah.
 
Untuk mewujudkannya, pihaknya mengadakan Rencana Tindak Lanjut (RTL), yakni dengan menugaskan peserta untuk merekrut minimal 10 orang yang ada di kampus yang belum dibentuk PMII.

Menurutnya, jika persyaratan tersebut tidak dapat dilakukan, maka peserta tidak akan mendapatkan sertifikat PKL. “RTL itulah yang menentukan mereka lulus atau tidak,” jelasnya.

Sementara Sekretaris Umum PB PMII Sabolah Al-Kalamby berharap, PKL ini sukses menjadikan pesertanya berkembang. Peserta disebutnya tidak boleh lagi berbicara tentang perolehan dari organisasi, melainkan harus sudah berpikir bagaimana memberikan kontribusi kepada PMII dan NU agar Islam Aswaja An-Nahdliyah dapat tersebar luas.

“Kita berharap, peserta ini sadar bahwa ini adalah kaderisasi tingkat tiga yang tidak boleh main-main, sehingga kader juga merefleksi bahwa setiap forum diskusi dan acara PKL ini mereka tidak meremehkan,” kata Sabolah.

Seusai pembukaan, acara dilanjutkan dengan Seminar Nasional bertajuk Memperkokoh Semangat Persatuan dan Persaudaraan dalam Bingkai Kebinekaan.
 
Pembicara yang mengisi seminar adalah Sekretaris Mabinas PB PMII Juri Ardiantoro, Sekjend MPN Pemuda Pancasila Arief Rahman, dan Sekretaris PW GP Ansor DK Jakarta Dendi Zuhairil Finsa.

Pewarta: Husni Sahal
Editor: Fathoni Ahmad