Nasional

Refleksi 2020: Langkah Maarif NU Kuatkan SDM Unggul di Masa Covid-19

Kamis, 31 Desember 2020 | 15:15 WIB

Refleksi 2020: Langkah Maarif NU Kuatkan SDM Unggul di Masa Covid-19

Ketua LP Ma'arif NU H Arifin Junaidi mengatakan realita Covid-19 mengubah hampir seluruh tatanan sosial masyarakat dan menciptakan peradaban baru, termasuk di dunia pendidikan. (Foto: dok NU Online)

Jakarta, NU Online
Bonus demografi tahun 2030 diprediksi membuat Indonesia akan memiliki penduduk usia produktif yang lebih dominan dibandingkan usia nonproduktif. Untuk turut menyiapkan SDM yang unggul, LP Ma’arif NU selama tahun 2020 melakukan berbagai program. 

 

Demikian salah satu poin refleksi akhir tahun 2020 LP Maarif NU yang disampaikan Ketua Umum LP Ma'arif NU H Zainal Arifin Junaidi, Kamis (31/12).

 

Menurut Arifin Junaidi, terobosan-terobosan telah dilakukan LP Ma’arif NU dalam menciptakan kreativitas, inovasi dan transformasi baik di tingkat kelembagaan maupun satuan pendidikan. Bentuk kegiatan yang dilakukan adalah Perkemahan Penggalang Ma’arif Nasional (Pergamanas), Perkemahan Wirakarya Ma’arif Nasional (Perwimanas), pelatihan Iptek bersama Huawei dan penguatan strategi pembelajaran bagi guru dalam program kerja sama dengan pemerintah Australia.

 

"Semua itu membuktikan keseriusan LP Ma’arif NU PBNU dalam memajukan pendidikan di Indonesia," tegas Arifin.

 

Respons Covid-19
Disebutkan dalam tahun 2020 terjadi bencana global yakni Covid-19 yang tidak terduga dan telah dinyatakan sebagai bencana nasional dengan status darurat berdasarkan Keppres No 12 Tahun 2020. "Realita ini mengubah hampir seluruh tatanan social masyarakat dan menciptakan peradaban baru, termasuk di dunia pendidikan," sebut H Arifin Junaidi dalam refleksi tersebut.


Perubahan berdampak besar pada dunia pendidikan, menuntut adanya adaptasi pada semua aspek pendidikan, terutama strategi dan metode pembelajaran yang digunakan. Hal ini terjadi pada proses pembelajaran satuan pendidikan di semua jenjang, baik di tingkat pra sekolah, dasar, menengah dan perguruan tinggi.

 

"Dalam situasi ini, LP Ma’arif NU PBNU melakukan berbagai upaya dalam rangka melakukan penyesuaian pola pembelajaran yang mengedepankan protokol kesehatan," lanjutnya. 


Survei strategi pembelajaran jarak jauh
LP Ma’arif NU PBNU juga melakukan survei untuk mengeksplorasi strategi pembelajaran jarak jauh yang tepat dalam pelaksanaan pembelajaran dimasa pandemi. Survei dilakukan pada awal pandemi selama dua minggu melalui aplikasi online dengan metode purposive random sampling. 

 

"Survei ini melibatkan 3.661 responden yang terdiri atas 715 kepala sekolah, 1.606 guru, 640 orangtua, dan 700 siswa. Hasil survey menginformasikan bahwa masih banyak sekolah dan madrasah di bawah LP Ma’arif NU PBNU yang mengalami kendala dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh," lanjutnya.


Hasil survei ini menjadi dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan, terutama pelaksanaan sejumlah program yang dikembangkan LP Ma’arif NU PBNU untuk menjawab tantangan tersebut. 

 

Penguatan tiga bidang
Salah satu respons terhadap hasil survey adalah LP Ma’arif NU PBNU melakukan penguatan di tiga bidang, yaitu penguatan manajemen, penguatan pengetahuan, dan penguatan spiritual. 

 

Penguatan manajemen satuan pendidikan dilakukan melalui Pelatihan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dengan tiga materi kunci, yaitu penyesuaian kurikulum darurat, pengelolaan Belajar Dari Rumah (BDR) dan monitoring evaluasi pelaksanaan Belajar Dari Rumah (BDR). 

 

"Program ini melibatkan lebih dari 2.000 kepala sekolah dan madrasah di lingkungan LP Ma’arif NU PBNU, baik di jenjang dasar maupun menengah," terang Zainal Arifin Junaidi.

 
Pelatihan dilakukan secara daring selama empat bulan dengan 33 angkatan dan melibatkan narasumber dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama, Universitas Terbuka melalui Seamolec, PGRI, praktisi dan ahli pendidikan tingkat nasional. 
 

Pewarta: Kendi Setiawan
Editor: Fathoni Ahmad