Satgas Covid-19: Waspada! Efek Omicron Lebih Dahsyat daripada Delta
NU Online · Jumat, 3 Desember 2021 | 13:30 WIB
Syifa Arrahmah
Kontributor
Jakarta, NU Online
Ketua Satgas Covid-19 Malang Raya, dr Syifa Mustika, menyebutkan bahwa efek varian terbaru bernama Omicron dipercaya lebih dahsyat dibandingkan varian Delta. Pasalnya, penyebaran Omicron bisa berkali lipat. Oleh karena itu, publik harus waspada.
“Penyebarannya yang cepat membuat Omicron, varian terbaru dari virus Corona, langsung diklasifikasikan sebagai variant of concern (VoC)/varian yang diwaspadai oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO),” terang dr Syifa kepada NU Online, Kamis (2/12/2021) malam.
Ia menjabarkan, virus varian ke-15 dari keluarga besar Coronavirus ini pertama kali ditemukan di Afrika Selatan. Oleh WHO, digadang-gadang sebagai varian yang memiliki banyak strain atau mutasi, melebihi strain dari varian Alfa, Beta, hingga Delta yang masih mendominasi saat ini.
“Oleh peneliti, varian Omicron disebut memiliki lebih dari 30 mutasi protein lonjakan yang dapat digunakan untuk mengikat sel inangnya. Jumlah tersebut terbilang cukup besar karena setara dengan dua kali lipat dari varian Delta,” papar Dokter yang juga praktek di RS Lavalette dan RS Hermina Malang itu.
Penulis Buku Kupas Tuntas Vaksin Covid-19 itu juga menyampaikan bahwa ada beberapa poin yang perlu ditelaah terkait varian Omicron ini.
“Pertama, kemampuan mutasi. Varian Omicron memiliki lebih dari 30 mutasi yang jumlahnya dua kali lipat dari varian delta. Hal ini juga menjadi sesuatu yang sangat berbeda dari virus corona asli yang dijadikan acuan untuk mengembangkan vaksin,” terang dr Syifa.
Kedua, lanjut dia, Omicron pertama kali terdeteksi melalui genomic sequencing atau upaya untuk mengetahui penyebaran mutasi virus SARS-Cov2 atau Covid-19.
Ketiga, kemampuan penyebaran yang sangat cepat. Bahkan menurut dr Syifa, kemunculan Omicron ini berpotensi menjadi barrier (penghalang) dalam penanggulangan pandemi. Sekaligus menjadi penanda gelombang baru kasus Covid-19.
“Kemampuan mutasi yang mengkhawatirkan itu membuat WHO menobatkan varian ini sebagai VOC/patut diwaspadai,” ujar Anggota Pimpinan Pusat Perhimpunan Dokter Nahdlatul Ulama (PP PDNU) ini.
“Hal itu juga yang menjadikan Omicron sebagai varian paling kompleks sejauh ini,” imbuh dr Syifa.
Kontributor: Syifa Arrahmah
Editor: Musthofa Asrori
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Maulid Nabi dan 4 Sifat Teladan Rasulullah bagi Para Pemimpin
2
Jadwal Puasa Sunnah Sepanjang Bulan September 2025
3
DPR Jelaskan Alasan RUU Perampasan Aset Masih Perlu Dibahas, Kapan Disahkan?
4
Pengacara dan Keluarga Yakin Arya Daru Meninggal Bukan Bunuh Diri
5
Khutbah Jumat: Menjaga Amanah dan Istiqamah dalam Kehidupan
6
Gus Yahya Ajak Warga NU Baca Istighfar dan Shalawat Bakda Maghrib Malam 12 Rabiul Awal
Terkini
Lihat Semua