Nasional

Satgas Ma'arif Bermartabat Dibentuk untuk Hadapi Maraknya Kasus Perundungan di Satuan Pendidikan

Rabu, 21 Agustus 2024 | 19:00 WIB

Satgas Ma'arif Bermartabat Dibentuk untuk Hadapi Maraknya Kasus Perundungan di Satuan Pendidikan

Ketua LP Maarif PBNU Ali Ramdhani di Lobi Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164 Jakarta, pada Rabu (21/8/2024). (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta NU Online

Ketua Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ali Ramdhani menegaskan bahwa Satgas Ma'arif Bermartabat dibentuk untuk menghadapi masaknya kasus bullying atau perundungan di satuan pendidikan.


Ia menuturkan bahwa LP Ma'arif NU tidak hanya fokus terhadap perundungan, tetapi juga menolak tiga hal penting yang harus dihindari.


"Di lingkungan Ma'arif tidak hanya sekedar bullying tetapi kita menolak tiga hal penting yaitu yang perlu kita hindari dalam bidang pendidikan yakni perundungan, kekerasan seksual, dan perilaku intoleran," ucap Ali Ramdhani di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164 Jakarta, Rabu (21/8/2024).


Ali Ramdhani menuturkan, tujuan LP Ma'arif NU membentuk Satgas Ma'arif Bermartabat adalah agar ada keterlibatan masyarakat dan pengelola sekolah, sehingga membentuk komunikasi yang terbuka.


"Cara kita dengan membentuk pada satuan pendidikan kita dengan Satgas Ma'arif Bermartabat, yang di dalamnya terdapat kelompok masyarakat kemudian para pengelola sekolah baik kepala madrasah atau kepala sekolah, guru-guru dan juga melibatkan para siswa sehingga bentuk komunikasinya lebih terbuka," ujarnya.


Menurut Ali Ramdhani, jika sampai terjadi perundungan di sekolah, maka para siswa bisa bisa langsung melapor ke guru. Apabila segan, siswa tersebut bisa diantar oleh temannya.


Ia juga menegaskan bahwa pelibatan masyarakat sekitar dalam Satgas Ma'arif Bermartabat di satuan pendidikan agar perilaku perundungan tidak pernah terjadi.


"Pelibatan masyarakat sekitar agar seluruh pihak, para pemangku kepentingan dan para pemangku kebijakan ini dilibatkan di dalam Satgas Ma'arif Bermartabat sehingga bullying, kekerasan seksual, dan model-model intoleran tidak akan pernah terjadi di Ma'arif," ungkapnya.


Sementara itu, Ketua PBNU H Ahmad Suaedy menyampaikan bahwa terdapat tiga hal yang harus selalu dipikirkan oleh LP Ma'arif NU.


"Standar karakter, teknologi, dan standar moral perlu kita pikirkan bersama dan perlu kita olah bersama sehingga menjadi standar kita (NU)," ucapnya.


Suaedy juga mengaku tidak meragukan kapasitas LP Ma'arif NU dalam mengurus segala permasalahan yang terjadi.


"Saya tidak meragukan kemampuan LP Ma'arif NU. Semuanya luar biasa dari ketua dan sekretarisnya. Semoga kita semua bisa terus berjalan bersama," katanya.


Ia juga menyampaikan pesan yang selalu disampaikan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya).


"Salah satu pesan yang selalu disampaikan oleh Ketua Umum PBNU Gus Yahya adalah soal koherensi. Jadi ada kaitan dan saling terkait apa yang ada di pusat dan apa yang ada di daerah, antara Pengurus Besar dengan pengurus lembaga dan lain sebagainya," tegas Suaedy.