Nasional

Sering Dengar Ceramah Gus Baha, Pria Ini Berikrar Syahadat di PBNU

Jumat, 19 Februari 2021 | 10:45 WIB

Sering Dengar Ceramah Gus Baha, Pria Ini Berikrar Syahadat di PBNU

Totok Yulianto (berpeci putih) dibimbing membaca syahadat oleh Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj, di Gedung PBNU Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, pada Jumat (19/2) sore. (Foto: NU Online/Miftah)

Jakarta, NU Online

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menuntun seorang non-Muslim Totok Yulianto (49) yang ingin memeluk Islam, di lantai 3 Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, pada Jumat (19/2) sore. 

 

Prosesi pembacaan ikrar dua kalimat syahadat disaksikan langsung oleh Ketua PBNU KH Abdul Manan Ghani dan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PBNU H Suadi Pranoto. Setelah itu, Kiai Said memberikan tambahan kepada Totok. Kini, namanya menjadi Thoha Totok Yulianto. 

 

Totok mengakui ingin memeluk Islam atas kemauan sendiri dengan beberapa alasan. Salah satunya adalah karena sering mendengarkan ceramah atau taushiyah dari KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha), KH Ahmad Muwafiq (Gus Muwafiq), dan Emha Ainun Najib (Cak Nun) di platform media sosial Youtube. 

 

"Saya sering mendengar ceramah atau taushiyah Gus Baha, Gus Muwafiq, dan Cak Nun. Sudah lama. Saya sudah lama mempelajari tentang Islam. Tapi belum tergugah waktu itu. Terus juga saya setiap pagi saya mendengar azan dan sering mendengar cucu saya yang Muslim belajar ngaji. Terus ada keinginan (memeluk Islam) dari situ,” jelas Totok, kepada NU Online, usai bersyahadat.

 

Setelah tergugah, Totok lantas melabuhkan pilihannya kepada NU sebagai gerbang awal masuk Islam. Sebab Totok menilai, NU adalah organisasi Islam yang benar karena memberikan ajaran Islam dengan sejuk.

 

"Soalnya yang saya lihat, kalau Muslim, organisasi yang paling benar ya NU, adem," tuturnya.

 

Ia pun menyampaikan bahwa tokoh agama yang selama ini dijadikan rujukan mengenal Islam adalah Rais Syuriyah Pengurus Ranting NU Kedaung, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten. Totok sendiri adalah pria kelahiran Surabaya, Jawa Timur, yang sudah sejak empat tahun lalu berdomisili di Pamulang. 

 

Sementara itu, Rais Syuriyah PRNU Kedaung Ustadz Khudhori menyampaikan bahwa sudah mengenal Totok sejak 2019 silam. Sejak itu, Totok berkeinginan mempelajari Islam dan meminta Ustadz Khudhori untuk membimbingnya.

 

"Kemudian banyak pertanyaan-pertanyaan yang terkadang sedikit ekstrem. Tapi alhamdulillah kami arahkan, bimbing, dan kami tunjukkan. Beliau (Totok) sangat terkesan. Alhamdulillah dengan saya, beliau merasa nyaman,” katanya.

 

"Beliau tahu kalau saya aktif di NU. Lalu dia berkeinginan untuk minta diarahkan. (Totok bertanya) mungkin nggak kalau (masuk Islam) di PBNU? (Dijawab) Oh insyaallah saya usahakan. Jadi beliau sendiri yang ingin mualaf di PBNU," jelas Ustadz Khudhori.

 

Menurutnya, Totok sudah kerap melihat dan menilai bahwa para kiai di NU memiliki pemahaman Islam yang moderat, tidak ekstrem kanan dan kiri. Karena itulah Totok merasa nyaman dengan Ustadz Khudhori.

 

"Itu yang membuat saya merasa tenang. Beliau merasa lebih senang bisa ada di gedung (PBNU) ini," ucap pria yang bergelar Magister Kesehatan Masyarakat (MKM) ini. 

 

Selama ini, ia baru memperkenalkan tentang akidah Islam kepada Totok. Ia mengakui masih banyak hal yang harus diberikan untuk membimbing Totok agar lebih jauh mengenal Islam. Salah satunya adalah dibimbing untuk mampu membaca Al-Qur'an.

 

"Ke depan insyaallah akan saya bimbing, terutama pengenalan-pengenalan tauhid dan juga bagaimana membaca Al-Qur'an. Karena beliau pasti harus banyak mempelajari itu," terang Ustadz Khudhori.

 

Hal yang lebih penting, menurutnya, adalah agar bagaimana keyakinan Totok terhadap Islam bisa kokoh dan istiqomah.

 

"Insyaallah terlebih lagi kekokohan dan istiqomah-nya itu bisa menjadikan beliau sebagai Muslim yang wasathiyah atau moderat. Biar bisa jadi teladan untuk yang lain. Harapan saya seperti itu," pungkasnya.

 

Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Kendi Setiawan