UNUGIRI Laporkan Perkembangan dan Komitmen Peningkatan Kualitas ke PBNU
NU Online · Kamis, 15 Mei 2025 | 15:55 WIB

Rektor dan Ketua BPP Universitas Nahdhatul Ulama Sunan Giri (UNUGIRI) Bojonegoro selepas bertemu dengan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) (Foto: Suwitno/NU Online)
M Fathur Rohman
Kontributor
Jakarta, NU OnlineÂ
Rektor dan Ketua BPP Universitas Nahdhatul Ulama Sunan Giri (UNUGIRI) Bojonegoro melaporkan perkembangan terkini kepada Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya).Â
Ketua Badan Pelaksana Perguruan (BPP) UNUGIRI KH Syaifuddin Idris mengungkapkan kunjungan ini menandai komitmen kampus sebagai salah satu universitas utama di bawah naungan PBNU untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan. Â
"Kami berkunjung ke PBNU yang pertama untuk melaporkan perkembangan Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (UNUGIRI) Bojonegoro yang merupakan universitas langsung di bawah PBNU," ujarnya kepada NU Online di Gedung PBNU jalan Kramat Raya 164 pada Kamis (15/5/2025).
Menurut Syaifuddin, UNUGIRI melaporkan perkembangan menyeluruh mulai dari aset, infrastruktur hingga kualitas akademik, sekaligus menerima arahan strategis dari Ketua Umum PBNU untuk memacu kemajuan universitas.
"Beberapa hal kami laporkan seperti perkembangan aset, sarana prasarana, kerja sama, kualitas pembelajaran, kualitas kampus, dan program-program ke depan. Kami betul-betul mendapat arahan dari Ketua Umum tentang bagaimana kemajuan universitas di bawah PBNU ini agar ke depan semakin baik," lanjutnya.
Rektor UNUGIRI Jauharul Ma'arif menyatakan bahwa PBNU meminta kampusnya untuk melakukan inovasi dalam sistem pembelajaran sekaligus membangun kerja sama dengan berbagai perusahaan yang bertujuan untuk memastikan lulusan UNUGIRI memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan industri.
"Kami diminta berinovasi, khususnya dalam pembelajaran di UNUGIRI, serta menjalin kerjasama dengan perusahaan-perusahaan agar mampu menyiapkan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan industri,"
PBNU, katanya, juga memberikan mandat kepada UNUGIRI untuk menjadi penggerak pembangunan di Bojonegoro, tidak hanya di sektor pendidikan tetapi juga dalam aspek ekonomi dan sosial masyarakat.
"Kami juga diberi amanah oleh PBNU untuk menjadi lokomotif perkembangan di Bojonegoro tidak hanya dalam bidang pendidikan, tetapi juga ekonomi dan sosial," tegasnya.
Jauharul Ma'arif mengungkapkan keunggulan utama kampusnya terletak pada sistem pendidikan terintegrasi, program studi berada di bawah pembinaan ganda Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan. Model ini menciptakan sinergi unik antara ilmu umum dan keagamaan.
"Keunggulan pertama, program studi di UNUGIRI ada yang di bawah Kementerian Agama dan ada juga di bawah Kementerian Pendidikan. Ini menjadi bentuk integrasi keilmuan antara ilmu umum dan keagamaan," ucapnya.
Lebih lanjut dijelaskan UNUGIRI mengedepankan aspek employability melalui penyusunan kurikulum berbasis kebutuhan industri. Tidak hanya mempersiapkan mahasiswa untuk pekerjaan saat ini, kampus ini juga mengantisipasi kebutuhan kompetensi masa depan.
"Kedua, employability. Kurikulum kami dirancang agar mahasiswa siap kerja. Ketiga, kami juga menyusun kurikulum yang relevan dengan pekerjaan-pekerjaan masa depan," tambahnya.
Terdapat tiga program studi andalan yang menjadi fokus pengembangan: Teknik Mesin, Farmasi, dan program studi keagamaan. Ia menyatakan optimisme terhadap akreditasi unggul untuk prodi-prodi tersebut beserta akreditasi institusi.
"Program studi unggulan kami antara lain Teknik Mesin, Farmasi, dan Prodi Keagamaan. Akreditasi institusi dan prodi keagamaan insyaallah unggul,"ujarnya.
Jauharul Ma'arif menuturkan bahwa UNUGIRI saat ini memimpin sebagai kampus NU dengan populasi mahasiswa terbanyak mencapai 5.400 orang, menawarkan 16 program sarjana dan 2 program magister capaian yang tidak lepas dari bimbingan PBNU.
"Alhamdulillah, berkat bimbingan PBNU, UNUGIRI menjadi universitas dengan jumlah mahasiswa terbanyak dari 34 kampus NU. Kami memiliki 5.400 mahasiswa aktif, dengan 16 prodi S1 dan 2 prodi Magister," katanya.
Proses pengembangan aset kampus berjalan intensif dengan dukungan penuh dewan pembina dari jajaran pimpinan PBNU, termasuk Menko PMK Pratikno. Dukungan ini mencakup baik pengembangan kurikulum maupun pembangunan sarana fisik kampus.
"Kami juga sedang mengembangkan aset kampus, didukung Dewan Pembina dari PBNU langsung, seperti ketum, rais suriyah, dan Pak Pratikno selaku Menko PMK. Ini semua turut membina kami dalam pengembangan kurikulum maupun suprastruktur," tuturnya. "Kami juga difasilitasi bertemu dengan Menteri PMK hampir satu jam kemarin, dan hari ini kami lanjutkan laporan ke Ketua Umum. Pengusaha nasional pun turut mendukung seperti Pak Supramu Santosa di bidang energi dan pertambangan," ujarnya.
Ia menegaskan bahwa seluruh perkembangan dan pencapaian UNUGIRI tidak lepas dari inisiatif dan bimbingan PBNU. Melalui pelaporan langsung, kampus tersebut mendapatkan arahan strategis yang komprehensif untuk memantapkan perannya sebagai pelopor pendidikan tinggi Nahdlatul Ulama di masa depan. Â
"Semua ini diinisiasi oleh PBNU. Kami melaporkan secara langsung dan mendapat arahan luar biasa. Arahan tersebut menyangkut bagaimana UNUGIRI menjadi lokomotif pendidikan tinggi NU ke depan," pungkasnya
Â
Terpopuler
1
Fantasi Sedarah, Psikiater Jelaskan Faktor Penyebab dan Penanganannya
2
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
3
Pergunu Buka Pendaftaran Beasiswa Kuliah di Universitas KH Abdul Chalim Tahun Ajaran 2025
4
Pakai Celana Dalam saat Ihram Wajib Bayar Dam
5
Khutbah Jumat: Tujuh Amalan yang Terus Mengalir Pahalanya
6
Ribuan Ojol Gelar Aksi, Ini Tuntutan Mereka ke Pemerintah dan Aplikator
Terkini
Lihat Semua