Zastrow: Ingat, Persaudaraan Lebih Kekal dari Pilpres
NU Online · Kamis, 28 Maret 2019 | 03:17 WIB
Jakarta, NU Online
Budayawan Zastrouw Al-Ngatawi menegaskan bahwa semua warga bangsa merupakan saudara, sehingga tidak ada alasan untuk saling bermusuhan, kecuali terhadap kelompok yang ingin menghancurkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Itu komitmen kita dalam berbangsa dan bernegara,” katanya pada sebuah diskusi yang bertajuk ‘Ngrumpi Kebangsaan Generasi Milenial’ di Hour’s Coffe & More di Jakarta Utara, Rabu (27/3) malam.
Menurut Zastrouw, keberagaman merupakan sunnatullah karena kehadirannya menjadi karunia Tuhan, sehingga harus disyukuri, yakni dengan menjaganya secara bersama-sama.
“Keberagaman hanya bisa ditautkan dengan kebersihan hati dan dijaga dengan kesadaran penuh,” ucapnya.
Ia pun mengajak kepada peserta diskusi agar selalu menjaga persatuan dan saling memupuk persaudaraan antar sesama warga bangsa Indonesia tanpa melihat berbagai latar belakang identitasnya. Baginya, Pemilihan Presiden tidak boleh menjadi perusak hubungan persaudaraan.
“Persoalan presiden hanya lima tahun, tapi kebersamaan, persaudaraan kita yang dikaruniakan Tuhan kepada kita ini akan kita upayakan untuk terjaga lamanya,” jelasnya.
Ia juga berpesan kepada generasi milenial agar meneruskan perjuangan para pendahulu yang telah mewariskan banyak hal, seperti budaya. “Banyak modal sosial, modal kurltural yang diwariskan orang tua kepada kita tergantung kepada kita,” ucapnya.
Menurutnya, penjagaan terhadap warisan pendahulu menjadi penting untuk membedakan antara bangsa yang manusianya memiliki akal budi dan bangsa kera yang tidak peduli dengan khazanah kebudayaannya. (Husni Sahal/Ahmad Rozali)
Terpopuler
1
Mulai Agustus, PBNU dan BGN Realisasikan Program MBG di Pesantren
2
Zaman Kegaduhan, Rais Aam PBNU Ingatkan Umat Islam Ikuti Ulama yang Istiqamah
3
PBNU Tata Ulang Aset Nahdlatul Ulama Mulai dari Sekolah, Rumah Sakit, hingga Saham
4
Khutbah Jumat: Belajar dari Pohon Kurma dan Kelapa untuk Jadi Muslim Kuat dan Bermanfaat
5
Ekologi vs Ekstraksi: Beberapa Putusan Munas NU untuk Lindungi Alam
6
Khutbah Jumat: Bahaya Tamak dan Keutamaan Mensyukuri Nikmat
Terkini
Lihat Semua