Nikah/Keluarga

Cemburu Buta pada Pasangan Menurut Islam

NU Online  Ā·  Sabtu, 10 Desember 2022 | 11:00 WIB

Cemburu Buta pada Pasangan Menurut Islam

Cemburu Buta pada Pasangan Menurut Islam

Cemburu terhadap pasangan merupakan sesuatu yang wajar dalam hidup berumah tangga. Cemburu terhadap pasangan dapat dibenarkan dalam agama karena Allah dan orang beriman secara harfiah disebutkan dalam hadits juga memiliki rasa cemburu.


Sahabat Abu Hurairah ra meriwayatkan hadits cemburu Allah sebagai berikut:


ŁˆŁ‚Ų§Ł„ Ų±Ų³ŁˆŁ„ الله صلى الله Ų¹Ł„ŁŠŁ‡ و سلم ؄ن الله تعالى يغار ŁˆŲ§Ł„Ł…Ų¤Ł…Ł† يغار وغيرة الله تعالى أن يأتي الرجل المؤمن Ł…Ų§ حرم الله Ų¹Ł„ŁŠŁ‡


Artinya: ā€œDari sahabat Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda, ā€˜Allah memiliki cemburu. Orang mukmin pun cemburu. Cemburu Allah adalah ketika seorang mukmin melakukan larangan yang diharamkan oleh-Nya,ā€™ā€ (HR Muttafaq alaih).


Meski dibolehkan, Islam tetap memberikan batasan untuk rasa cemburu agar tidak jatuh pada cemburu buta. Imam Al-Ghazali mengutip sejumlah hadits untuk bersikap wajar dan proporsional dalam cemburu terhadap pasangan.


الاعتدال في Ų§Ł„ŲŗŁŠŲ±Ų© ŁˆŁ‡Łˆ أن لا ŁŠŲŖŲŗŲ§ŁŁ„ عن Ł…ŲØŲ§ŲÆŁŠ Ų§Ł„Ų£Ł…ŁˆŲ± Ų§Ł„ŲŖŁŠ تخؓى ŲŗŁˆŲ§Ų¦Ł„Ł‡Ų§ ŁˆŁ„Ų§ ŁŠŲØŲ§Ł„Ųŗ في Ų„Ų³Ų§Ų”Ų© الظن ŁˆŲ§Ł„ŲŖŲ¹Ł†ŲŖ وتجسس Ų§Ł„ŲØŁˆŲ§Ų·Ł† فقد نهى Ų±Ų³ŁˆŁ„ الله صلى الله Ų¹Ł„ŁŠŁ‡ و سلم أن ŲŖŲŖŲØŲ¹ عورات النساؔ


Artinya: ā€œProporsional dalam cemburu, yaitu tidak abai terhadap prinsip-prinsip yang dikhawatirkan terjadi kerusakan dan tidak berlebihan dalam buruk sangka (terhadap pasangan), (berlebihan) mencari kesalahan, dan mengintai rahasia-rahasia. Rasulullah melarang kita untuk menyidik rahasia pasangan (HR At-Thabarani),ā€ (Imam Al-Ghazali, Kitab Ihya Ulumiddin, [Beirut, Darul Fikr: 2018 M/1439-1440 H], juz II, halaman 52-53).


Cemburu yang berlebihan atau cemburu buta, hanya dengan mengikuti prasangka saja, merupakan cemburu yang tidak wajar dan merupakan cemburu yang dilarang dalam agama. Cemburu buta membuat hubungan atau komunikasi pasangan menjadi tidak sehat.


ŁˆŁ‚Ų§Ł„ صلى الله Ų¹Ł„ŁŠŁ‡ و سلم ؄ن من Ų§Ł„ŲŗŁŠŲ±Ų© غيرة ŁŠŲØŲŗŲ¶Ł‡Ų§ الله Ų¹Ų² ŁˆŲ¬Ł„ ŁˆŁ‡ŁŠ غيرة الرجل على أهله من غير ريبة لأن Ų°Ł„Łƒ من سوؔ الظن Ų§Ł„Ų°ŁŠ Ł†Ł‡ŁŠŁ†Ų§ عنه ف؄ن ŲØŲ¹Ų¶ الظن Ų„Ų«Ł…


Artinya: ā€œRasulullah saw bersabda, ā€˜Salah satu cemburu adalah cemburu yang dibenci Allah, yaitu cemburu suami terhadap istrinya pada sesuatu yang tidak ada keraguan (sesuatu yang sudah jelas),’. Karena cemburu di sini merupakan buruk sangka yang dilarang. Sementara sebagian sangka adalah dosa,ā€ (HR Abu Dawud, An-Nasai, dan Ibnu Hibban). (Al-Ghazali, 2018 M/1439-1440 H: II/53).


Imam Al-Ghazali mengutip pesan Sayyidina Ali bin Abu Thalib ra agar pasangan tidak sering-sering menaruh rasa curiga atau cemburu kepada pasangan karena itu memang tidak baik dalam hubungan pasangan rumah tangga.


ŁˆŁ‚Ų§Ł„ Ų¹Ł„ŁŠ رضي الله عنه لا تكثر Ų§Ł„ŲŗŁŠŲ±Ų© على Ų£Ł‡Ł„Łƒ ŁŲŖŲ±Ł…ŁŠ ŲØŲ§Ł„Ų³ŁˆŲ” من Ų£Ų¬Ł„Łƒ ŁˆŲ£Ł…Ų§ Ų§Ł„ŲŗŁŠŲ±Ų© في محلها فلا ŲØŲÆ منها ŁˆŁ‡ŁŠ Ł…Ų­Ł…ŁˆŲÆŲ©


Artinya: ā€œSayyidina Ali bin Abi Thalib berkata, ā€˜Jangan banyak cemburu kepada keluargamu sehingga kamu menuduh buruk.’ Adapun cemburu pada tempat tentu saja keharusan dan itu terpuji,ā€ (Al-Ghazali, 2018 M/1439-1440 H: II/53).


Adapun cemburu yang wajar terhadap pasangan tentu saja diharuskan dalam agama Islam. Yang tidak boleh adalah cemburu buta tanpa indikator-indikator yang jelas dan bukan pada tempatnya. Cemburu yang wajar tentu dalam rangka menjaga keharmonisan hubungan.


Adapun cemburu buta menurunkan kehangatan hubungan pasangan rumah tangga. Kaidah cemburu ini juga berlaku bagi istri terhadap suaminya. Wallahu a’lam. (Alhafiz Kurniawan)