Parlemen

Krisis Pemahaman, Anggota Komisi VI DPR: Pancasila Harus Terus Disosialisasikan

Sabtu, 21 November 2020 | 08:30 WIB

Krisis Pemahaman, Anggota Komisi VI DPR: Pancasila Harus Terus Disosialisasikan

Anggota Komisi VI DPR RI, Tommy Kurniawan. (Foto: dok. FPKB)

Bogor, NU Online

Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Tommy Kurniawan menegaskan bahwa Pancasila harus terus disosialisasikan.


"Kalau nilai-nilai kebangsaan ini, nilai-nilai ideologi Pancasila tidak dipertahankan tidak terus disosialisasikan, ini berpotensi mengurangi krisis pemahaman ideologi Pancasila terhadap generasi organisasi," katanya saat Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan pada Jumat (20/11).


Sosialisasi Pancasila perlu lebih ditekankan kepada kaula muda. Ia mengaku jarang mendengar kalangan muda berbicara Pancasila.


"Jarang sekali anak-anak muda saat ini membicarakan Pancasila seolah-olah Pancasila itu ya sudah berlalu begitu saja," katanya.


Sejak menjadi anggota DPR RI ini ia mengaku harus terus menyosialisasikan Pancasila di sekolah-sekolah ke kampus kampus dan juga generasi milenial. Ia merasa selama satu tahun ini sangat jarang sekali kalangan pelajar dan anak-anak muda membicarakan nilai-nilai Pancasila.


"Kalau tidak dalam forum seperti ini tidak akan pernah dibicarakan," kata pria yang pernah aktif sebagai aktor itu.


Hal tersebut menjadi sebuah tantangan tersendiri untuk memunculkan sebuah pemikiran cara paling tepat untuk mensosialisasikan Pancasila kepada anak-anak muda.


"Bagaimana nanti temen-temen IPNU mengemas main tiktok mengenai Pancasila dan lain sebagainya," ujar anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) itu.


Terlebih tantangan saat ini sangat besar sekali. Ketahanan ideologi Pancasila saat ini diuji ketika dunia sudah mulai masuk pada era globalisasi.


Era tersebut melahirkan banyak ideologi alternatif memasuki ke dalam sendi-sendi bangsa. Hal ini menjadi tantangan besar melalui media informasi yang dapat dijangkau oleh semua pihak.


"Artinya sekarang hanya dalam genggaman kita kita bisa mendapatkan informasi-informasi ideologi apapun dari seluruh negara. Ini tantangan besar kita," ujarnya.


Pewarta: Syakir NF

Editor: Fathoni Ahmad