Pertamina Rugi 11 Triliun, Anggota DPR RI Pertanyakan Sebabnya ke Pemerintah
Sabtu, 29 Agustus 2020 | 13:00 WIB
Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Ratna Juwita Sari. (Foto: dpr.go.id)
Muhammad Syakir NF
Penulis
Jakarta, NU Online
Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Ratna Juwita Sari mempertanyakan kabar kerugian yang dialami oleh PT Pertamina (Persero) saat rapat kerja Komisi VII DPR RI dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif. Pasalnya, kerugian tersebut mencapai Rp 11,13 triliun dalam semester pertama di tahun 2020 ini.
"Ini (pembahasan) di luar agenda rapat kerja, tapi ini sangat penting sekali bagi kita, apalagi rapat terbuka. Bagaimana menurut Pak Menteri terkait maraknya pemberitaan tentang statemen terkait Pertamina yang sudah mengalami kerugian Rp 11,13 triliun di semester pertama di Tahun 2020," tanya anggota parlemen Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) itu pada Rabu (26/8) sebagaimana dilansir situs web DPR RI.
Menjawab hal tersebut, Menteri ESDM Arifin Tasrif menjelaskan, bahwa semua perusahaan mengalami kerugian baik dalam negeri maupun luar negeri, tak terkecuali PT Pertamina (Persero). Hal tersebut diakibatkan dari adanya wabah Covid-19.
Namun, ia menjelaskan lebih spesifik bahwa kerugian Pertamina sendiri terjadi akibat tingkat konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM), harga minyak, dan pengaruh nilai tukar rupiah terhadap kinerja perseroan. Permintaannya saat ini juga, katanya, tengah menurun.
"Terkait kerugian Pertamina memang kita ketahui minyak turun, demand turun, kursnya juga terguncang, walaupun harga minyak tidak turun pada batasan sekarang. Tapi konsumsi tidak kembali seperti semula. Secara general kita bisa memaklumi karena semua perusahaan terdampak, tapi secara perhitungan, yang menghitung yang bisa mengeluarkan angkanya," jelas Arifin.
Sebagaimana diketahui, sebelumnya Vice Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fajriyah Usman kepada pers mengatakan, PT Pertamina pada semester Pertama tahun 2020 ini rugi bersih sebesar 767,92 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau senilai kurang lebih Rp 11,13 triliun (untuk kurs Rp 14.500 per dolar Amerika.
Pewarta: Syakir NF
Editor: Fathoni Ahmad
Terpopuler
1
Gus Baha Jelaskan Alasan Mukjizat Nabi Muhammad Tak Seperti Nabi Sebelumnya
2
Harlah Ke-95, LP Ma’arif NU akan Wujudkan Visi Pendidikan Bereputasi Internasional
3
Khutbah Jumat: Keistimewaan Umat Nabi Muhammad
4
Kemenag Umumkan Hasil Seleksi Administrasi CPNS 2024 Malam Ini, Berikut Cara Ceknya
5
Khutbah Jumat: Meraih Berkah dan Syafaat dengan Shalawat
6
Gelar Munas, Sako Pramuka Resmi Berganti Nama Jadi Pandu Ma'arif NU
Terkini
Lihat Semua