Brebes, NU Online
Sebanyak 15 regu kirab sukses memeriahkan peringatan Maulid Nabi Muhammad di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Kamis (20/3). Berbagai atraksi ditampilkan dalam acara yang diprakarsai warga Nahdlatul Ulama (NU) Desa Bulusari, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, itu.
Berbagai simbol Islam serta replika dunia Islam ditampilkan pada acara tersebut. Di antaranya, Al-Quran, Kabah, Unta, para Walisongo, tokoh pejuang Islam sedang menunggang kuda, masjid dan perahu Nabi Nuh. Demikian dilaporkan Kontributor NU Online di Brebes, Wasidun.<>
Tak hanya itu. Peringatan hari lahir Rasulullah Muhammad itu pun diisi dengan berbagai lomba. Antara lain, Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) untuk putra-putri, lomba azan, lomba membaca sholawat Nabi dan seni menulis indah atau kaligrafi.
Ketua Panitia Pelaksana acara tersebut, Ahmad Zaenal Mutaqin, menjelaskan, kegiatan itu merupakan bentuk rasa hormat kepada Nabi Muhammad. "Di tengah gegap gempitanya peradaban modern, nilai-nilai Islam harus kita syiarkan terus agar tidak tergerus modernisasi," ujarnya.
Ketua Pengurus Ranting NU Bulusari, Syamsudin Uzer, menyambut baik upaya generasi muda NU yang menggelar acara itu. "Dengan kirab ini, masyarakat bisa mengenal risalah Nabi dan bisa memberi bekal pada anak-anak untuk mencontoh Nabi. Selain itu, dapat dipetik hikmah dari kandungan ilmu fikih, tauhid, Al-Quran dan akhlak," katanya. (rif)
Sebanyak 15 regu kirab sukses memeriahkan peringatan Maulid Nabi Muhammad di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Kamis (20/3). Berbagai atraksi ditampilkan dalam acara yang diprakarsai warga Nahdlatul Ulama (NU) Desa Bulusari, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, itu.
Berbagai simbol Islam serta replika dunia Islam ditampilkan pada acara tersebut. Di antaranya, Al-Quran, Kabah, Unta, para Walisongo, tokoh pejuang Islam sedang menunggang kuda, masjid dan perahu Nabi Nuh. Demikian dilaporkan Kontributor NU Online di Brebes, Wasidun.<>
Tak hanya itu. Peringatan hari lahir Rasulullah Muhammad itu pun diisi dengan berbagai lomba. Antara lain, Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) untuk putra-putri, lomba azan, lomba membaca sholawat Nabi dan seni menulis indah atau kaligrafi.
Ketua Panitia Pelaksana acara tersebut, Ahmad Zaenal Mutaqin, menjelaskan, kegiatan itu merupakan bentuk rasa hormat kepada Nabi Muhammad. "Di tengah gegap gempitanya peradaban modern, nilai-nilai Islam harus kita syiarkan terus agar tidak tergerus modernisasi," ujarnya.
Ketua Pengurus Ranting NU Bulusari, Syamsudin Uzer, menyambut baik upaya generasi muda NU yang menggelar acara itu. "Dengan kirab ini, masyarakat bisa mengenal risalah Nabi dan bisa memberi bekal pada anak-anak untuk mencontoh Nabi. Selain itu, dapat dipetik hikmah dari kandungan ilmu fikih, tauhid, Al-Quran dan akhlak," katanya. (rif)
Terpopuler
1
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
2
Mendesak! Orientasi Akhlak Jalan Raya di Pesantren
3
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
4
LD PBNU Ungkap Fungsi Masjid dalam Membina Umat yang Ramah Lingkungan
5
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
6
Orang-Orang yang Terhormat, Novel Sastrawan NU yang Dianggap Berbahaya Rezim Soeharto
Terkini
Lihat Semua
