Warta

Bangkitkan Ekonomi NU, PCINU Sudan Produksi Tempe

Senin, 9 Juli 2007 | 05:41 WIB

Khartoum, NU Online
Tempe, makanan tradisional khas Nusantara itu, barangkali hanya dikenal terbatas di Indonesia. Tapi, jangan salah. Tak lama lagi, makanan berbahan baku kedelai itu bakal bisa dinikmati di luar negeri, setidaknya di Sudan.

Begitu barangkali yang dipikirkan para Nahdliyin (sebutan untuk warga Nahdlatul Ulama/NU) di Sudan yang tergabung dalam Pengurus Cabang Istimewa (PCI) NU Sudan. Mereka membuat terobosan luar biasa dengan memproduksi makanan khas Indonesia, seperti tempe, toge, dan lain-lain.

<>

Tak tanggung-tanggung. Demi mewujudkan gagasan cemerlang itu, PCINU Sudan telah mendirikan sebuah badan usaha yang diberi nama Syirkah Nahdlatut Tujjar Al-Mahdudah atau PT Nahdlatut Tujjar. Badan usaha berbentuk industri rumahan (home industri) itu, nantinya juga akan memproduksi makanan khas Asia.

“Karena sekarang orang-orang Asia di Sudan sudah mulai banyak, kami terpanggil untuk membantu menyediakan kebutuhan sehari-hari mereka,” ujar Mustasyar PCINU Sudan Moh Badrussalam Shof dalam sambutannya pada peluncuran dan peresmian PT Nahdlatut Tujjar di Khortoum, Sudan, Jumat (6/7) lalu.

Kang Badrus—begitu panggilan akrabnya—yang juga Manajer Utama badan usaha tersebut menjelaskan, nama Nahdlatut Tujjar (Pergerakan Kaum Sudagar) sengaja dipakai untuk mengenang kembali cikal-bakal berdirinya jam’iyah NU yang pada awalnya merupakan sebuah organisasi yang menghimpun kaum saudagar, pada 1917.

Ia menambahkan, PT Nahdlatut Tujjar diharapkan dapat menjadi semangat untuk membangkitkan kembali perekonomian warga NU dan bangsa Indonesia pada umumnya. Ia yakin, melalui usaha-usaha kecil seperti yang ia rintis itulah, perekonomian kalangan Nahdliyin akan bangkit.

Murwan Ahmad Taufik, Manajer Produksi badan usaha tersebut, mengatakan, langkah awal untuk memulai usaha itu, akan dilakukan pada Rabu (11/7) mendatang. “Kalau dimulai hari Rabu, insya Allah berkah. Jadi, insya Allah, hari Sabtu produk ini sudah bisa beredar,” terang Mirwan yang juga ahli dalam pembuatan tempe.

Acara peresmian tersebut dihadiri pejabat Kedutaan Besar RI di Sudan, antara lain, Syahid Nur Karim (Kepala Sub Bidang Ekonomi), Bambang Purwanto (Kepala Sub Bidang Pendidikan, Sosial dan Budaya) dan sejumlah petinggi PCINU Sudan, di antaranya, Taufiqurrahman Azhari (Wakil Bendahara), KH Moh Ali Zamroni Malik (Katib Syuriah) dan KH Zulham Qudsi FA (Wakil Katib Syuriah). (rif/nus)