GP Ansor Nilai Polri Malas Bekerja
NU Online · Senin, 29 Agustus 2011 | 09:02 WIB
Jakarta, NU Online
Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor Nusron Wahid menyayangkan pembatalan penayangan film Hanung Bramantyo.
"Indonesia itu negara hukum. Harusnya aparat keamanan memberikan jaminan dan perlindungan keamanan kepada pihak manapun warga negara Indonesia, termasuk SCTV, untuk bekerja sesuai dengan koridor hukum," kata Nusron tadi malam (28/8).
<>“Kalau polisi menjamin keamanan, pasti SCTV tidak ketakutan dan membatalkan penayangan. Ini tanda-tanda polisi malas. Bisa bahaya negeri ini,” tegasnya.
Nusron menjelaskan, kondisi ini pertanda kegagalan negara dalam menjamin keamanan dan memberikan perlindungan bagi warga negara, dan gampang ditekan kelompok2 tertentu. Ini menjadi pertanyaan besar bagi masyarakat.
“FPI mengklaim alasannya ada fatwa MUI. Sementara KH Ma'ruf Amin dari MUI menyatakan belum mengeluarkan fatwa. Kalau toh ada fatwa MUI pun, tidak boleh ada pihak manapun kecuali instrumen negara yg bisa membatalkan atau meminta agar film '?' ditunda penayangannya,” lanjutnya.
“Hari ini filmnya Hanung, bisa siapa lagi kita tidak tahu. Aparat hukum dan keamanan menyatakan seakan-akan biasa. Dulu di Tasikmalaya minta dihentikan. Polisi juga diam dan cenderung mengabaikan. Dimana letaknya aparatur negara ini?”
Film "?" (baca tanda tanya) berkisah tentang aktivis Banser yang tewas kena bom ketik menjaga perayaan hari Natal serta menggambar kondisi kebhinekaan bangsa Indonesia dengan mu'amalah antara orang Jawa yang Islam dan orang Tionghoa yang Konghucu.
Sutradara film "?" Hanung Bramantyo yang ikut pertemuan dengan Nusron Wahid semalam menyampaikan, film “?” sudah lolos Lembaga Sensor Film. Komisi Penyiaran Indonesia juga mendukung penyiaran film tersebut.
"Tak ada alasan hukum bagi SCTV untuk batal tayang film itu," tegas Hanung yang juga aktivis lembaga kebudayaan Muhammadiyah.
Sangat disayangkan, SCTV takut pada gertakan Front Pembela Islam. Corporate secretary SCTV Hardijanto Soeroso memutuskan batal ditayangkan film tersebut dalam pertemuan dengan delegasi FPI selama 20 menit, Sabtu (27/8). Menurut informasi lain, film "?" akan ditanyangkan SCTV hari Ahad, 4 September 2011.
Ormas besar dan berpengaruh di Indonesia, NU dan Muhammadiyah, tak bersuara. Tampaknya mereka tidak mempermasalahkan film ini, lebih-lebih organisasi kepemudaan di lingkungan NU Gerakan Pemuda Ansor mendukung penuh film ini.
"Saya punya catatan kritis untuk film '?', tapi secara umum bagus. Ini pendidikan untuk kita semua," kata Nusron.
Penulis: Hamzah Sahal
Terpopuler
1
Rais Aam PBNU dan Sejumlah Kiai Terima Penghargaan dari Presiden Prabowo
2
DPR Ketok Palu, BP Haji Kini Sah Jadi Kementerian
3
Penerapan Sumpah dan Bukti di Pengadilan Islam: Studi Qasamah dalam Kasus Pembunuhan
4
Wajib Selektif! Ini Tips Islam Memilih Calon Pasangan Hidup yang Tepat dan Berkah
5
DPR-Pemerintah Sepakati RUU Haji dan Umrah Dibawa ke Paripurna untuk Disahkan
6
Gus Faiz Sampaikan Cara Rayakan Bulan Lahir Nabi Muhammad
Terkini
Lihat Semua