Warta

Gus Dur "Galang" Dukungan Muktamar

NU Online  ·  Selasa, 23 November 2004 | 10:52 WIB

Banjarmasin, NU Online
Mantan Presiden Republik Indonesia, Abdurrahman Wahid (Gus Dur) nampaknya terus berupaya menggalang dukungan untuk menghadapi Muktamar Nahdatul Ulama (NU) yang dijadwalkan di Solo - Jawa Tengah penghujung November 2004, antara lain melalui pertemuan massa nahdiyin di Propinsi Kalimantan Selatan.

Ketua Dewan Syuro Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu berada di Kalsel juga mengadakan serangkaian pertemuan dengan pengurus serta keluarga besar nahdiyin dan menyempatkan diri meresmikan Kantor Sekretariat Pengurus NU Cabang Kabupaten Tapin di Rantau, 117 Km dari Banjarmasin, demikian dilaporkan, Selasa.

<>

Gus Dur yang mengaku sengaja diundang untuk datang ke Kalsel,  juga menyatakan tak mengetahui awal rencana pembicaraan, tahu-tahu setibanya di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin Senin (22/11) malam dibawa menghadiri silaturrahmi di kediaman H.Zainal Abidin, seorang pengusaha batu bara terkenal di propinsi ini.

Menurut informasi, dalam pertemuan di rumah Zainal Abidin di Jalan Bhakti-Kelurahan Pemurus Dalam Banjarmasin itu, Gus Dur antara lain berpesan agar keluarga besar nahdiyin tetap menjaga ukhuwah, persatuan dan kesatuan.

Selain itu, dia sedikit menyinggung mengenai Muktamar NU di Kota Solo yang tinggal sepakan lagi, dengan menitipkan harapan agar nahdiyin di Kalsel terutama para utusan nanti dapat melihat figur kepemimpinan yang mampu untuk lebih memantapkan keberadaan keluarga besar NU ke depan.

Dari sejumlah pembicaraan itu nampaknya tersirat sebuah hasrat agar perutusan Muktamar NU asal Kalsel dapat memilih kubu Gus Dur nantinya, namun tidak secara gamblang melakukan kampanye.

Ketua Tanfiziah Pengurus Wilayah NU Kalsel, Drs. H.Rusdiansyah, SH ketika dimintai keterangan, belum bersedia memberikan jawaban kecenderungan perutusan dari daerahnya ke Muktmar nanti, apakah memilih kubu Gus Dur atau Hasyim Muzadi.

"Namun kedua kubu tersebut nampaknya sama-sama kuat serta punya peluang untuk menduduki kepemimpinan Pengurus Besar NU periode mendatang," ujarnya.

Mengenai kedatangan Gus Dur ke Kalsel yang dianggap sebagai langkah penggalangan dukungan, Rusdiansyah yang purna tugas sebagai Ketua Pengadilan Tinggi Agama (PTA) propinsi setempat terhitung November 2004, menyatakan, hal tersebut merupakan hak setiap orang.

"Bagaimana hasil pemilihan, apakah Kalsel mendukung kubu Gus Dur atau Hasyim Muzadi, kita lihat nanti pada Muktamar," tandansya dengan penuh rahasia.(an/mkf)