Gus Sholah: NU Kekuatan Utama Masyarakat Sipil
NU Online · Rabu, 20 Januari 2010 | 02:47 WIB
Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi sosial keagamaan terbesar di Indonesia harus menjadi kekuatan utama masyarakat sipil Indonesia. Ke depan NU harus memiliki visi yang kuat untuk memperhatikan seluruh lapisan masyarakat yang bernaung di dalamnya.
Demikian dinyatakan KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) Pengasuh Pesantren Tebuireng Jombang dalam perbincangannya dengan NU Online, Selasa (19/1). Menurut Gus Sholah, untuk menunjang keinginan ini, NU harus mampu memosisikan diri dengan elegan di dalam setiap aspek kehidupan bermasyarakat.<>
"NU ke depan harus mampu mengambil peran yang signifikan dalam setiap pengembangan potensi masyarakat. karenanya, ke depan NU harus menentukan posisinya dengan jelas. Sehingga setiap unsur NU dapat berperan efektif dalam tindak nyata," tutur Gus Sholah.
Diakui Gus Sholah, selama ini NU sangat signifikan dalam mempengaruhi proses politik di Indonesia, artinya NU menjadi kekuatan yang tidak dapat diabaikan dalam percaturan politik di tingkat mana pun. Namun, menurutny, bargaining seperti ini tida terjadi di dalam proses hidup bermasyarakat yang lain, seperti pertanian dan perburuhan. Padahal selama ini NU selalu mengklaim menaungi puluhan juta buruh dan petani di Indonesia.
Oleh karena itu, Gus Sholah berharap,ke depan NU dapat menata organisasinya dengan baik agar seluruh sisi kehidupan bermasyarakat dapat menjadikan NU sebagai pilar utamanya selain pemerintah. Sehingga seluruh jajaran kepengurusan NU di setiap level dapat berperan maksimal dalam pemberdayaan masyarakat. (min)
Terpopuler
1
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
2
Mendesak! Orientasi Akhlak Jalan Raya di Pesantren
3
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
4
LD PBNU Ungkap Fungsi Masjid dalam Membina Umat yang Ramah Lingkungan
5
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
6
Orang-Orang yang Terhormat, Novel Sastrawan NU yang Dianggap Berbahaya Rezim Soeharto
Terkini
Lihat Semua