Warta

Hasyim Ingatkan Bangsa Indonesia untuk Mawas Diri

Rabu, 31 Mei 2006 | 13:55 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Hasyim Muzadi mengingatkan bangsa Indonesia agar mawas diri, karena banyaknya musibah yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini. Gempa bumi yang terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah adalah teguran bagi bangsa Indonesia.

“Kalau memang selama ini banyak terjadi ketidakwajaran dalam diri bangsa kita, saya kira bangsa ini harus mawas diri,” kata Hasyim di sela acara doa, tahlil dan sholat ghoib bersama yang diselenggarakan oleh Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Rabu (31/5).

<>

Menurutnya, ada dua sisi yang harus dilihat dari terjadinya gempa di DIY dan Jateng serta musibah-musibah lain yang telah terjadi. Pertama, dimensi fisik atau gejala-gejala alam yang harus disikapi dengan tindakan rasional, dan kedua, dimensi spiritual, yang mana manusia harus merenungkan makna di balik terjadinya musibah itu.

“Yang fisik harus dilakukan tindakan rasional, seperti penanganan. Sementara yang maknawi (spiritual), bahwa itu semua digerakkan oleh Allah. Kita harus mawas diri apakah ada kesalahan yang merata dilakukan bangsa ini? Kalau memang tidak ada kesalahan, mengapa itu semua terjadi,” ungkap kiai pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikam, Malang, Jawa Timur ini.

Lebih lanjut, mantan Ketua PWNU Jawa Timur itu menambahkan, doa bersama untuk melakukan intropeksi harus dilakukan oleh bangsa Indonesia, selain memberikan pertolongan terhadap para korban sesegera mungkin. ”Doa itu adalah dimensi spiritual, tapi beras juga harus dikirim ke sana. Doa itu mendorong kita untuk mawas diri,” ungkapnya.

Ditanya soal langkah kongkrit PBNU terhadap para korban bencana gempa? Hasyim mengatakan, PBNU tidak hanya melakukan doa, tapi juga melakukan tindakan kongkrit dengan mengirimkan bantuan kepada para korban berupa 10 ribu kaleng susu, 10 ton beras dan 1 kontainer mie instan. Bantuan akan diberikan secara simbolik oleh PBNU, Kamis (1/6), hari ini. ”Besok kita akan berikan bantuan beras, susu dan mie instan. Itu baru bantuan awal,” tuturnya.

Hasyim juga menegaskan bahwa PBNU siap menampung anak-anak korban gempa di pondok pesantren NU yang tersebar di seluruh Indonesia. Langkah PBNU itu diharapkan dapat menyelematkan pendidikan anak-anak pasca terjadinya musibah terbesar kedua setelah tsunami itu. ”Mereka yang sekolahnya di madrasah, bisa ditampung PBNU di pondok pesantren,” jelasnya.

Sementara itu,  donor darah yang diselenggarakan oleh LPKNU, LDNU, PB Kopri dan PB PMII, kemarin dibanjiri pendonor. Sekitar 100 orang turut menyumbangkan darahnya untuk para korban gempa. ”Alhamdullillah, donor darah tadi dikuti banyak orang. Panitia sampai kuwalahan. Bantuan itu akan segera kami kirim ke daerah gempa,”  kata Sekretaris LDNU, Khoirul Huda Basyir. (amh)