Warta

Hasyim: Kekerasan Di Astranawa Memalukan

Ahad, 25 Maret 2007 | 13:32 WIB

Surabaya, NU Online
Ketua Umum PBNU KH Drs A Hasyim Muzadi menilai peristiwa kekerasan yang terjadi di Graha Astranawa, Jl Gayungsari Timur, Surabaya (gedung sekretariat DPW PKB Jatim pimpinan Drs H Choirul Anam) merupakan peristiwa yang memalukan.

"Terlepas dari siapa yang salah dan siapa yang benar, peristiwa kekerasan yang terjadi itu merupakan peristiwa yang memalukan," ujarnya di Surabaya, Minggu, menanggapi bentrok aktivis PKNU-PKB pada 23 Maret lalu.

Bent<>rok itu terjadi saat berlangsungnya rapat persiapan deklarasi Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) di Graha Astranawa, Surabaya, yang menyebabkan satu orang luka yakni komandan Satgas PKB pro-Anam (PKNU), Abdul Halim, akibat dipukul aktifis PKB pimpinan Imam Nahrawi.

Menurut Hasyim Muzadi, kekerasan di Astranawa menunjukkan model berpolitik yang tidak mengenal akhlak dan hukum, melainkan politik kepentingan pribadi yang sangat rendah.

"Umat diajari menjadi preman oleh pemimpin yang mengandalkan premanisme. Saya berharap pimpinan partainya masing-masing mendiplinir anggotanya," ucapnya.

Mantan Ketua PWNU Jatim sebelum Dr KH Ali Maschan Moesa MSi (ketua PWNU Jatim saat ini) itu menyatakan NU sendiri ikut malu karena semuanya merupakan sesama orang NU.

"Tapi, harus disadari bahwa mereka berkelahi bukan dalam rangka perjuangan NU, namun dalam rangka membela nafsunya sendiri-sendiri, karena warga NU (Jatim) sebenarnya sudah lama ’gregetan’ melihat ulah mereka," tegasnya.

Pengasuh Pesantren Mahasiswa Al-Hikam, Malang, Jatim itu menilai sebagaian dari mereka sesungguhnya sedang "kuwalat" (terkutuk) NU, karena mereka menggunakan basis NU (Jatim) dan ulama NU, namun mereka selalu menyakiti perasaan warga NU.

"Saya ingatkan mereka agar sadar sebelum terlambat dan pelan-pelan ditinggalkan umat NU agar ber-istighfar (memohon ampun kepada Allah SWT)," paparnya.

PKNU akan dideklarasikan 17 ulama/kiai di Pesantren Langitan, Tuban, Jatim pada 31 Maret mendatang, namun Ketua Umum DPP PKNU Drs H Choirul Anam (Cak Anam) menyatakan PKNU masih merupakan partai persiapan.

"PKNU akan menjadi partai politik jika upaya hukum yang kami lakukan saat ini (PK atau Peninjauan Kembali) sudah berkuatan hukum tetap dan PKNU sendiri lolos dalam verifikasi parpol peserta Pemilu 2009," ucap Cak Anam yang saat ini juga masih merangkap Ketua Umum DPP PKB pro-Muktamar Surabaya itu. (ant/eko)