Warta

Jelang Ramadhan, Mabarrot Adakan Donor Darah

NU Online  ·  Senin, 27 September 2004 | 08:25 WIB

Jakarta, NU Online
Untuk mengantisipasi kurangnya supply darah selama bulan Ramadhan, Mabarrot NU mengadakan donor darah di Gedung PBNU. Pagi ini terdapat 30 orang ikut donor darah, lebih sedikit dari donor yang dilaksanakan pada tanggal 29 Juni 2004 yang mencapai 50 orang.

“Ini untuk mengantisipasi kekurangan darah, sebab pada bulan Ramadhan yang akan datang dua minggu lagi, PMI selalu kekurangan darah karena antusiasme masyarakat untuk melakukan donor darah sangat kurang pada bulan tersebut,” ungkap Ketua Umum Mabarrot Dr Syahrizal Syarif.

<>

Ketakutan bahwa donor darah pada waktu puasa sebenarnya tidak beralasan. Secara medis tidak masalah puasa melakukan donor darah, akan tetapi sebaiknya diambil satu atau dua jam sebelum berbuka puasa.

Darah yang diambil berkisar antara 250-350 cc, tergantung berat tubuh. Dalam jumlah tersebut hal ini tidak berpengaruh pada tubuh karena sumsum tulang akan terus berproduksi untuk mengganti darah yang hilang. Dalam hal ini recovery secara penuh akan terjadi setelah 2.5 – 3 bulan.

“Manfaat bagi mereka yang melakukan donor darah adalah dengan diambilnya darah, akan merangsang pusat-pusat penghasil darah merah untuk berproduksi sehingga pembuluh darah akan memproduksi sel-sel darah merah baru. Kondisi ini akan lebih menyehatkan bagi tubuh,” ungkapnya agak berpromosi.

Rencananya donor darah ini akan dilaksanakan secara rutin setiap tiga bulan sekali.
“Ini merupakan partisipasi kongkrit dari Mabarrot untuk ikut menyumbang pada kebutuhan akan darah. Saat ini penduduk Jakarta berjumlah 12-13 juta. Dengan tingkat kecelakaan lalu lintas yang tinggi serta banyaknya penyakit tentunya kebutuhan akan darah sangat besar sekali,” tambahnya.

Program ini juga tidak hanya dilaksanakan di Gedung PBNU. Saat ini Mabarrot juga sedang menjajaki kerjasama dengan satu kelompok majelis taklim di Larangan Indah Cilandak.

“Ini merupakan pilot project. Ke depan akan diperluas ke seluruh wilayah DKI dan selanjutnya kita memimpikan adanya bulan donor darah nasional bagi seluruh warga NU di Indonesia sehingga kesadaran ini tidak hanya di PBNU dan Mabarrot,” tambahnya.

Dalam hal ini PMI memfasilitasi segalanya, untuk biaya operasional, seluruh alat dan SDM yang terlibat sedangkan mabarrot yang mengkoordinasikan dan menyediakan tempatnya saja.(mkf)