Jakarta, NU Online
Arief Mudatsir Mandan meminta Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau PMII harus selalu merujuk pada organisasi induknya, yaitu Nahdlatul Ulama.
âKhittah PMII, referensi utama PMII itu ya NU. Kalau ada PMII yang tidak mau bersinergi dengan nu, itu bukan PMII, kalau ada resisensi PMII terhadap NU itu kadernya, bukan institusi PMII. PMII harus secara otomatis menyadari bahwa NU itu induk dari PMII,â jelas Arief yang kini ketua Ikatan Alumni PMII, di PBNU pagi tadi (13/10).
<>Dia menegaskan, relasi PMII dengan NU tidak usah diperdebatkan. âItu sudah qothâi. Tapi NU di semua tingkatan juga harus memperhatikan PMII dengan serius, NU harus memfasilitasi PMII, agar terjadi dinamisasi,â jelasnya.
Arief juga mengingatkan agar aktivis PMII tidak meninggalkan peran-peran sebagai mahasiswa.
PMII, kata dia, harus selalu hadir dan terlibat pada proses-proses intelektual dan proses konsolidasi demokrasi.
âJangan terbawa omong politik praktis saja. Semua gerakan di pelbagai wilayah harus diisi, di politik, masyarakat, keagamaan, kampus, pertanian, kesenian dan lain-lain,â kata Arief yang juga aktivis sebuah partai politik.
âPeran PMII ini sesungguhnya adalah menyiapkan kader-kader untuk berfungsi di tempatnya masing-masing. Semuanya harus seimbang dan bersinergi,â tambahnya, tambah penjelasan lebih lanjut.
Penulis: Hamzah Sahal
Terpopuler
1
Rais Aam PBNU dan Sejumlah Kiai Terima Penghargaan dari Presiden Prabowo
2
NU Banten Membangkitkan Akar Rumput
3
Rais 'Aam PBNU Ajak Umat Islam Tanggapi Masa Sulit dengan Ilmu
4
Ketua PBNU Nilai BPKH Penting Tetap sebagai Lembaga Independen
5
Tidak Hanya Pelajar, BGN juga Targetkan MBG Menyasar Ibu Hamil dan Menyusui
6
Penerapan Sumpah dan Bukti di Pengadilan Islam: Studi Qasamah dalam Kasus Pembunuhan
Terkini
Lihat Semua