Kriteria Pemimpin NU Harus Berbeda
NU Online · Sabtu, 20 Maret 2010 | 00:34 WIB
Kepemimpinan Nahdlatul Ulama (NU) harus disesuaikan dengan perkembangan zaman mengingat tantangan yang harus dihadapi juga berbeda di setiap zaman. Demikian dikemukakan mantan wakil sekretaris jenderal Pengurus Besar NU, Maduki Baidlowi di Jakarta, Jum'at (19/3).
"Kriteria calon Rois Am (pemimpin tertinggi NU) di era globalisasi seperti sekarang ini tentunya harus berbeda dengan kriteria di masa lalu, karena tantangannya juga berbeda," katanya.<>
Mantan anggota DPR RI ini juga menyatakan, NU perlu melakukan perubahan pola kepemimpinan dari personal menjadi kolektif kolegial, terlebih saat ini tidak ada tokoh NU yang sekaliber KH Hasyim Asyari, KH Wahab Chasbullah, dan KH Bisri Syamsuri yang merupakan pendiri NU.
"Kepemimpinan di tingkat syuriyah harus bersifat kolegial di bawah seorang rais aam yang punya kemampuan manajerial yang kuat," katanya. Masduki berharap muktamar NU ke-32 di Makassar pada 23-28 Maret 2010 bisa memilih figur pemimpin yang tepat sehingga NU ke depan bisa lebih baik, bukan justru mengalami kemunduran. (min)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Tujuh Amalan yang Terus Mengalir Pahalanya
2
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
3
Khutbah Jumat: Menyambut Idul Adha dengan Iman dan Syukur
4
Pakai Celana Dalam saat Ihram Wajib Bayar Dam
5
Khutbah Jumat: Jangan Bawa Tujuan Duniawi ke Tanah Suci
6
Khutbah Jumat: Merajut Kebersamaan dengan Semangat Gotong Royong
Terkini
Lihat Semua