Warta

Memprihatinkan, STAINU Hanya Terima 21 Mahasiswa Baru

NU Online  ·  Rabu, 8 September 2004 | 10:58 WIB

Jakarta, NU Online
Dalam tahun ajaran 2004-2005, hanya terdapat 21 orang mahasiswa yang mendaftar di Sekolah Tinggi Agama Islam NU (STAINU). Bahkan secara total, jumlah mahasiswa perguruan tinggi yang sudah berjalan selama empat tahun ini hanya mencapai 89 orang.

H. Mudjib Qolyubi, MA yang dimintai keterangan NU Online menjelaskan bahwa kondisi yang memprihatinkan ini disebabkan oleh kurang perhatiannya Yayasan Perguruan Tinggi NU (YPTNU).

<>

“Tidak pernah ada pertemuan, rapat, atau kontrol untuk pengembangan STAINU. Bahkan papan nama STAINU didepan kantor PBNU saat ini juga hilang,” ungkapnya dengan nada sedih.

Selain faktor internal tersebut, faktor ekstrernal juga berpengaruh besar pada lembaga pendidikan tinggi yang dulu bernama Universitas Nahdlatul Ulama (UNU). Mudjib menjelaskan “Memang saat ini jurusan agama kurang laku, selain itu saat ini UIN juga membuka jurusan ekstension sehingga potensi mahasiswa yang ada lari ke sana semua. Yang mengalami kesulitan bukan hanya kami, beberapa perguruan tinggi agama di Jakarta juga mengalami hal yang sama.”

Ketiadaan dana juga menjadi kendala bagi operasional lembaga tersebut. “Kami tidak memiliki dana untuk mempromosikan pengenalan terhadap STAINU,” tambahnya. Ini tentu berbeda jauh dengan universitas-universitas mapan yang mampu beriklan sehalaman penuh di Koran atau di TV.

Ditanya tentang bagaimana menjalankan operasi dengan minimnya dana yang berasal dari mahasiswa, Mudjib menjelaskan bahwa memang kami tidak menggantungkan diri pada dana dari SPP mahasiswa. “Tak mungkin dana dari mahasiswa mencukupi. Terdapat beberapa donator yang mau menyumbang untuk kelangsungan STAINU,” imbuhnya.

Saat ini masing-masing mahasiswa baru dikenai biaya pendaftaran 75.000, uang ospek 100.000 dan SPP per semester 650.000. Dosen diberi honor 40.000 rupiah sekali datang. “Sebenarnya sumberdaya kami bagus, mereka merupakan kader-kader NU yang pandai yang ingin mengabdikan diri ke NU,” tambahnya.(mkf)