Warta

Nazaruddin Umar: Perbaiki NU Secara Internal Dulu

NU Online  ·  Ahad, 26 September 2004 | 08:13 WIB

Kairo, NU Online
Dalam acara “Silaturrahmi dan Dialog” bersama warga dan kader muda NU Mesir (25/09), Ketua PBNU Nazaruddin Umar menegaskan pentingnya menjaga dan menyelamatkan NU dari politik praktis.

"Saya sangat berharap kepada pengurus NU ke depan agar dapat memperbaiki NU secara internal terlebih dulu, baru kemudian memperbaiki NU secara eksternal dan diharapkan tidak mudah tergiur dengan iming-iming luar," tambahnya.

<>

Hiruk pikuk dan perhelatan politik seiring Pilpres akhir-akhir ini memang cukup banyak menyedot energi warga NU. Banyak dari pengurus NU, baik di pusat maupun daerah yang terlibat sebagai tim sukses. Kenyataan ini menimbulkan pertanyaan, apakah NU akan selalu menjadi kuda tunggangan? Kapan NU mampu menunjukkan identitasnya sebagai organisasi sosial keagamaan yang arif dan bijaksana.

"Saya memimpikan dan merindukan NU ke depan bisa menjadi organisasi terhormat yang mampu menjadi rujukan bagi bangsa, dan tidak sebaliknya, NU hanya menjadi kuli dan kuda tunggangan saja," harapnya optimis.

Ia juga mengharapkan agar generasi muda nahdliyyin tidak mudah terjebak dalam kegiatan-kegitan yang bersifat bombastis dan utopis dan menfokuskan dirinya kepada visi misi organisasinya dengan baik.

“Generasi muda NU sebaiknya lebih menfokuskan dirinya kepada visi dan misi organisasinya dan tidak mudah terjebak dengan tawaran organisasi lain, walaupun tawaran tersebut lebih besar dan menggiurkan," ujarnya.

Mantan Purek III UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tersebut juga meminta "Teman-teman jangan gampang terbawa isu-isu kontemporer itu, kuasai ilmu secara mendalam dan cari sampai ke akar-akarnya. Anda jangan berhenti hanya dalam tataran wacana dan permukaan saja. Masyarakat kita sekarang sudah pandai, mereka lebih cenderung mencari isi daripada permukaan," tegasnya.

Terakhir tokoh NU asal Sulsel ini mengajak kepada warga NU Mesir khususnya dan semua elemen NU secara umum untuk menyelamatkan NU. “Sungguh sangat disayangkan, jika organisasi sekaliber NU harus tumbang ditengah jalan hanya karena perbedaan pendapat dan ijtihad. Biarlah perbedaan itu menjadi ciri khas, berbeda tetapi tetap sama. Suasana kekeluargaan dan kebersamaan sungguh sangat kita rindukan, "Mari kita selamatkan NU," serunya.

Nazaaruddin Umar datang bersama rombongan pada tanggal 21 September lalu untuk mengikuti berbagai acara. Sebelumnya PCI-NU Mesir juga menghadirkan KH. Mustofa Bisri bersama dengan beberapa tokoh NU lainnya berkaitan dengan dengan acara Konferensi Cabang III PCI NU Mesir.

Kontributor: M. Ulinnuha