Warta

NU Jatim Usulkan SBY Prioritaskan Reshuffle Tim Ekonomi

Senin, 5 Desember 2005 | 01:23 WIB

Surabaya, NU Online
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur mengusulkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk memprioritaskan reshuffle (perombakan) kabinet kepada tim ekonomi.

"Yang paling perlu diganti adalah tim ekonomi, karena tim itu sudah jelas gagal. Kalau tidak dirombak akan mendorong masyarakat untuk berbuat nekat, sebab ekonomi rakyat semakin terpuruk dan angka kriminalitas juga sudah meninggi," kata Ketua PWNU Jatim KH Drs Ali Maschan Moesa MSi di Surabaya, Minggu.

<>

Ia mengemukakan hal itu di sela-sela peresmian Taman Bermain (play group) dan Koperasi "An-nisa" milik Pimpinan Cabang (PC) Muslimat NU Surabaya yang dihadiri 1.500 kader muslimat se-Surabaya dan Walikota Surabaya Bambang DH.

Menurut dosen IAIN Sunan Ampel Surabaya itu, penggantian menteri sebaiknya tidak hanya dilakukan secara personal, tapi melihat fakta yang ada bahwa tim ekonomi memang sudah harus diganti.

"Soal orang-orang yang dirasa cocok untuk menduduki jabatan itu, saya kira perlu pemetaan lagi mengenai kebutuhan bangsa Indonesia, misalnya problem pengangguran, tapi saya kira tim ekonomi jangan dicarikan orang-orang yang terlalu dekat dengan partai," katanya.

Pengasuh Pesantren Luhur "Al-Husna" Jemurwonosari, Surabaya itu mengatakan kebijakan pemerintah yang tidak berpihak pada pengentasan pengangguran hendaknya jangan dijalankan, seperti kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang tanpa didasari fakta di lapangan.

"Propaganda pemerintah yang menyatakan bahwa dengan menaikkan harga BBM akan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi ternyata tidak terbukti, apalagi pemerintah berencana kembali menaikkan harga BBM," katanya.

Kandidat doktor Ilmu Sosial di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya itu menilai solusi yang paling tepat adalah pengetatan. "Artinya, sejumlah kegiatan ketatanegaraan yang dinilai kurang bermanfaat bisa dikurangi," katanya.

Ia menambahkan terpuruknya ekonomi bangsa karena para pemimpin kurang bisa menekan keinginan melalui kunjungan dan pembelian sejumlah peralatan yang tidak perlu, tapi justru menguras ekonomi rakyat. "Bila perlu gaji DPR maupun presiden dikurangi dan dialihkan untuk kepentingan rakyat, harus begitu dong," katanya.

Peresmian Play Group dan Koperasi An-Nisa’ itu juga dihadiri ketua Muslimat NU Jatim Hj Noer Endah, Ketua Koperasi An-nisa’ Jatim Hj Churiyah Imron, dan ketua Muslimat NU Surabaya Hj Lilik Syafa’atun.

Play Group  yang berada satu lokasi dengan TK, SD, SMP, dan SMA Siti Khodijah di Jl SMEA, Wonokromo, Surabaya itu akan memulai penerimaan siswa baru pada tahun ajaran mendatang, sedangkan Koperasi An-nisa’ langsung beroperasi.

"Dengan adanya Play Group itu, maka generasi mendatang bisa diandalkan kemampuan baik mental maupuan spiritualnya. Itu karena ibu-ibu muslimat sudah cukup mampu memberikan pendidikan yang memadai," kata Walikota Bambang DH saat peresmian.

Dalam kesempatan itu, PWNU Jatim mendukung pembentukan koperasi Muslimat NU Surabaya dengan menjalin kerjasama dengan "Alfa-mart" yang nantinya akan dikembangkan ke seluruh daerah.(ant/mkf)