Warta

PBNU Desak Dunia Dukung Palestina Anggota PBB

Senin, 3 Oktober 2011 | 08:46 WIB

Jakarta, NU Online

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H Slamet Effendy Yusuf  menyerukan semua kekuatan cinta damai dan cinta kemerdekaan harus ikut mendorong terjadinya keputusan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menerima negara Palestina sebagai anggota PBB.  Sebab, kalau terjadi penolakan berarti dunia juga Negara-negara Islam berarti belum mengakui  Palestina sebagai Negara merdeka 100 persen.
<>
Demikian diungkapkan Slamet Effendy Yusuf di depan Komite NGO untuk mendukung Palestina “5 Tahun International Conference in Support of Palestina Intifada” di Teheran, Iran, Ahad(2/10).

Karena itu PBNU meminta dunia agar berhenti memperlakukan Palestina secara tidak adil dan tidak jujur. Melihat apa yang dilakukan terhadap Negara Palestina selama ini (baik untuk pengungsi dan posisinya di PBB) sesungguhnya merupakan pengkhianatan terhadap hak suatu bangsa untuk menjadi Negara merdeka dengan segala hak-haknya.

Bahwa kemerdekaan untuk Palestina 100 persen adalah hak mutlak Palestina yang tidak bisa dinegosiasikan. “Problem Palestina ini jika dibiarkan akan mempengaruhi perdamaian dunia. Sehingga tidak ada pilihan lain kecuali tindakan nyata bagi terpenuhinya hak-hak Palestina,” ujar  mantan Ketua Umum PP GP Ansor ini.

Juga lanjut Slamet, termasuk hak atas wilayahnya yang dianeksasi-dicaplok oleh Israel. Hak atas al-Quds, yaitu Kota yang disucikan Yerusalem, hak menjadi anggota PBB dan lain sebagainya. “Jadi, penerimaan Palestina menjadi anggota PBB adalah satu ukuran apakah dunia sudah bertindak proporsional dan seimbang terhadap Palestina atau tidak?

Dengan demikian, Ketua MUI Pusat ini mengajak semua peserta konferensi dan seluruh anggota PBB terutama Indonesia dan Negara-negara Islam untuk konsisten mendukung Palestina, dan berdoa semoga Allah SWT memberi kekuatan terhadap bangsa-bangsa yang masih tertindas.

Hadir dalam konferensi ini antara lain Ketua MPR RI Taufik Kiemas, Ketua BKSAP Hidayat Nur Wahid dan para delegasi lainnya dari seluruh dunia.

Penulis: Achmad Munif Arpas